🌻31☀️

688 70 6
                                    

Penjelasan tay di rumah sakit tadi benar benar membuat mew dan gulf terdiam, mew menatap ke arah gulf dan jujur saja ada perasaan takut yang tiba tiba muncul di hatinya,dia mengingat semua perlakuannya pada gulf di masa lalu.

Bagaimana dia menyiksa gulf hingga sedemikian rupa hingga kini berakibat pada calon anak mereka.

Mobil berjalan perlahan, merayap di jalanan kota bangkok, di dalam mobil hanya keheningan yang tercipta,tak ada suara,tak ada canda, tak ada tawa hanya ada suara nafas yang terdengar.

Tatapan mata gulf terlihat nanar, dia seolah sedang berada di dalam dunianya sendiri, semua yang terjadi pada hidupnya benar benar luar biasa, luka yang dia dapatkan seolah tak pernah berhenti.

Mew kembali menatap gulf, dia menyadari ada sebuah kecemasan di wajah gulf, di raihnya jemari lentik milik gulf kemudian mengecupnya, sebuah kecupan yang dalam di terima gulf di atas punggung tangannya, kecupan itu terasa begitu hangat dan menenangkan.

Gulf tersentak, bagaimanapun dia tidak terbiasa di perlakukan seperti itu dan dia tak menginginkan perlakuan seperti itu.

Bibi nam yang memperhatikan mew dan gulf dari belakang hanya bisa tersenyum lega, lega karena dia tidak harus melihat lagi air mata gulf.

“Meraka pasti akan baik baik saja” Ucap mew kembali mengecup punggung tangan gulf tapi dengan cepat gulf justru menarik tangannya.

“ Tentu saja mereka akan baik baik saja, karena anak anakku sangatlah kuat” Sahut gulf dengan wajah ketusnya.

“Ya mereka sangat kuat, sama sepertimu” Puji mew.

Mew tersenyum melihat wajah ketus gulf yang terkesan di buat buat, walaupun begitu mew tersenyum lega karena setidaknya dia tidak harus melihat wajah sedih gulf,karena jujur saja dirinya yang sekarang dan dirinya yang dulu itu berbeda, jika dulu dia suka sekali menyiksa dan melihat wajah sedih gulf,kini dia tak sanggup lagi untuk melakukannya, karena sekarang bagi mew, gulf adalah segalanya.

Mobil sudah berada di halaman mansion yang di tinggali gulf, gulf sedang berusaha membuka seatbelt yang melilit tubuhnya, sedangkan bibi nam sudah turun terlebih dahulu dari dalam mobil.

“Kenapa??” Tanya mew yang melihat gulf sedang sibuk dengan seatbelt yang melilit tubuhnya.

“Ini susah sekali” Gerutu gulf berusaha kembali meraih seatbeltnya.

Mew terkekeh kemudian mendekatkan tubuhnya ke arah gulf dan membantu gulf untuk membuka seatbeltnya.

“kliik” Seatbelt terbuka

“Sebenarnya tidak susah, hanya saja perutmu terlalu besar sehingga kau tak bisa bergerak dengan bebas” Ucap mew sambil mengusap pucuk kepala gulf.

Awalnya gulf terdiam hingga tanpa dia sadari sesuatu yang basah dan kenyal sudah menempel di atas bibirnya.

Sesuatu itu adalah bibir mew yang menempel dengan sempurna, hanya menempel tanpa lumatan atau gigitan, mew memejamkan matanya mencoba menikmati bibir yang sudah lama tidak di nikmatinya itu.

Gulf yang tersadar langsung mendorong tubuh mew dan keluar dari dalam mobil kemudian melangkah dengan cepat masuk ke dalam mansion.

Mew hanya bisa terdiam saat melihat punggung gulf perlahan lahan menjauh.

“Apa sesulit itu untuk menerimaku?? “Gumam mew sambil meremat dada kirinya yang terasa sakit akibat penolakan gulf barusan.


🌻☀️🌻


3 Hari sejak kejadian bright mengetahui jika winlah orang yang sudah mengantarnya pulang bahkan win juga yang sudah dia tiduri.

Dan 3 hari itu pula tiba tiba pikiran bright terus di hantui oleh wajah win, Entah lah tapi sepertinya win sudah menarik pikiran bright dan membuat bright terjebak.

RAINBOW AFTER A RAINSTROM (MEWGULF)~ENDOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz