🌻24☀️

614 67 2
                                    

Pukul 9 malam, mew sudah menunggu tak jauh dari ruang rawat gulf, memperhatikan kamar rawat gulf dengan tenang setelah menunggu beberapa lama dan memastikan bright sudah pergi dari ruang rawat itu, diapun langsung melangkah ke ruangan itu.

Sejak gulf di rawat bright memang mengganti jam kerjanya, bright memang akan selalu pergi jika jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, dia akan ke kantor dan menyelesaikan pekerjaannya.

Jadi kesempatan itu di gunakan mew untuk menemui dan menemani gulf di kamar inapnya.

“cekleek

“Hai gulf”

Gulf menoleh ke arah pintu kemudian tersenyum, dia sepertinya sudah mulai terbiasa dengan kehadiran mew yang hampir setiap hari selalu datang ke kamarnya.

Awalnya gulf merasa aneh karena mew selalu datang di saat bright sedang pergi tapi lama lama gulf memakluminya.

Mew mendekati gulf kemudian mencium keningnya.

“Aaaah” Pekiknya tiba tiba, membuat mew segera melepas ciumannya.

“Ada apa??” Tanya mew dengan nada khawatir.

“ Mereka tiba tiba menendang” Kata gulf dengan sebuah senyuman haru terpatri di wajahnya.

Gulf mengelus perutnya pelan, mencoba memberikan ketenangan untuk ke dua anaknya di dalam sana.

Mew sedikit menundukkan kepalanya, sedikit membungkuk dan berbicara di depan perut gulf.

“Anak anak daddy senang ya daddy datang” Bisiknya lirik di depan perut gulf, bisikan itu sangat lirih hingga tak dapat di dengar oleh gulf.

“Duuug

Mata mew membola saat melihat dengan kedua matanya sendiri bagaimana perut gulf terlihat sedikit menonjol saat kedua bayinya menendang.

Mew langsung menciumi perut gulf, saat ada sebuah perasaan bersalah dalam hatinya, dia mengingat bagaimana dulu dia menyiksa gulf berharap agak anak dalam kandungannya juga tersiksa.

Mengingat bahwa dulu dia menolak anak yang sedang tumbuh dalam perut orang yang sudah dia cintai secara tak sadar, bahkan dia meminta gulf untuk menggugurkan anak itu.

Tapi sekarang saat melihat gumpalan daging itu tumbuh dan bergerak, ada berton ton kebahagiaan di hati mew.

Mew kembali mengelus perut gulf, seulas senyum terlukis di bibirnya saat mengingat 5 minggu lagi buah hatinya yang ada di kandung Gulf akan lahir.

Membayangkan buah hatinya akan memanggilnya dengan sebutan daddy, membayangkan jika nanti buah hatinya akan mengajaknya bermain di saat dia pulang dari kantor, apalagi buah hatinya ternyata kembar, pasti mansion akan menjadi ramai, saat mereka bertengkar untuk memperebutkan sesuatu.

“ dasdy tidak sabar menunggu kalian lahir” Ucap mew tanpa sadar, gulf yang mendengar kata daddy hanya mengedipkan matanya heran.

“daddy?? “ Ucap gulf untuk memastikan.

Mew tersentak saat menyadari apa yang baru saja dia katakan.

“emm eemmm eemmm itu dulu kau mengatakan jika anakmu boleh memanggilku daddy” Jawab mew dengan sedikit tergagap.

Gulf terkekeh “owwh benarkah?? Waaah anak anakku ternyata banyak yang menyayangi”pekiknya.

“ Apa hari ini baby nakal? “ Tanya mew mencoba mengalihkan pembicaraan.

Gulf menggeleng cepat, mew tersenyum kemudian membelai rambut gulf, dia kemudian berjalan ke sisi ranjang yang satunya meraih sebuah jeruk dan mengupasnya.

RAINBOW AFTER A RAINSTROM (MEWGULF)~ENDWhere stories live. Discover now