🌻18☀️

636 70 4
                                    

Mew terpaku, terdiam, mematung, mulutnya menganga tak percaya dengan apa yang di lihatnya, hingga kunci mobil yang tadi di genggammnya terjatuh

“Kau.....”

🌻☀️🌻

“Apa kau masih mengingatku anak sialan?? “ terdengar suara lelaki itu.

“ Kakek” Pekik mew,dia lalu berjalan menghampiri sosok itu tapi lelaki itu justru mendorong tubuh mew kemudian mundur beberapa langkah.

“Aku tak sudi memiliki cucu sepertimu” Ucapnya Tegas.

Mew mengeryitkan dahinya, bagaimana mungkin kakeknya mengatakan hal seperti itu? Bukankah dia adalah cucu laki laki tunggal di keluarga jong.

“Kau sudah menyakiti cucu menantu dan calon cicit ku, dimana otakmu?? “ lanjut pria itu yang tak lain adalah kakek jong.

“Hahahahahahaaa, jadi karena jalang itu” tawa mew menggelegar di seluruh ruangan.


Plaaak


Sebuah tangan mendarat di pipi mew, dari seorang wanita yang entah sejak kapan berdiri di sampingnya.

Tamaparan itu begitu pedas, apalagi saat mengetahui siapa orang yang sudah berani menamparnya, nyonya jong ibunya sendiri.

Mew terdiam, entah menguap kemana keberaniannya yang selama ini selalu menguasai dirinya.

Saat mew menatap wanita yang membesarkannya dan selalu menyayanginya menatapnya dengan begitu banyak rasa marah di matanya, tiba tiba mew tertunduk, Tak ada lagi tatapan dingin, tak ada lagi ke angkuhan, semua serasa menghilang yang ada dalam diri mew sekarang adalah sebuah kekosongan.

“DIA YANG JALANG ATAU KAU YANG BAJINGAN?? “ Teriak nyonya jong di hadapan mew.

“ Tentu saja dia mom, memangnya apa yang sudah aku lakukan??? “ Jawab mew enteng.

“Kau bertanya apa yang sudah kau lakukan???” Nyonya jong memicing tajam ke arah mew.

“ Ayo ikut aku” nyonya jong menyeret mew membawanya ke ruang tengah yang entah sejak kapan sudah terpasang sebuah kain putih di dindingnya.

“ Lihat itu” Nyonya jong menunjuk ke arah bentangan kain putih di dinding, mew memperhatikan kain putih itu.

Tapi kemudian, ada gambar bergerak di sana, ya kain itu berubah fungsi menjadi layar proyektor.

Semua kelakuannya pada gulf terputar di sana, rintihan, jeritan, teriakan gulf terdengar dengan jelas di telinga mew saat ini.

Nyonya jong bersembunyi di dada sang suami untuk menenangkan perasaan sakitnya, kakek jong menangis semua yang ada di sana menangis.

Mew terdiam, saat layar di hadapannya memperlihatkan wajah cantik gulf yang sedang duduk sambil membelai perutnya, menggumamkan kata yang membuat jantung mew berhenti untuk sementara waktu.

“ sayang, nanti jika kamu sudah lahir kamu harus janji akan menyayangi daddy seperti mommy menyayanginya”

Ada juga saat dia berdiri di jendela memandang ke arah keluar dengan senyuman tipis di bibirnya, entah kenapa senyuman itu terlihat begitu tulus dan sangat indah.

Mew terus terdiam, saat melihat layar itu terus memutar semua kejadian yang terjadi di mansion ini.

“ sayang, sehat selalu ya mommy tidak sabar ingin menggendongmu, mommy kesepian sayang, daddymu terlalu sibuk bekerja “

“ tapi semua juga demi masa depanmu, bukan masa depan kita karena mommy tak ada dalam masa depan daddymu”

Ada kalanya saat gulf terbangun tengah malam karena menginginkan sesuatu, tapi dia hanya bisa berputar putar di dapur.

RAINBOW AFTER A RAINSTROM (MEWGULF)~ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang