Fakta baru 2

6.8K 149 0
                                    

"Sebaiknya aden jangan masuk, nanti saya yang kena marah " Pak Darmo, security rumah sari dan Wisnu melarang Nichol dan Jeje masuk.

"Aduh pak emang kenapa sih ini kan rumah saya " Kesal Nichol, lagian sejak kapan mereka dilarang masuk.

"Anu den.. " Pak Darmo melirik ke dalam mobil, terlihat gadis berambut panjang itu tengah tertidur pulas.

"Pak Darmo udah lama disini, pasti tau sesuatu kan? " Bisik Nichol.

Darmo sontak terkejut lalu ia gugup, "Ah engga kok den " Bingung sekali ia mencari alasan agar anak tuannya ini tidak masuk.

"Aku sama Jessica lagi cari sesuatu, kalo pak Darmo emang tau ya kasih tau aku pak"

Darmo menghela nafasnya, "Saya gamau ikut campur urusan keluarga aden, kalo aden mau masuk boleh tapi pelan-pelan jangan sampe orang didalam kebangun"

"Kenapa gitu? Ada sesuatu di dalam? " Selidik Nichol.

"Aduh den saya gamau ikut campur bener deh, itu neng Jessica dibawa aja kedalem tapi pelan-pelan. Terus sini mobilnya biar bapak parkirin di pos security biar ga ada yang tau " Nichol melihat jelas wajah pak Darmo tau tentang keluarganya namun ia takut untuk mengungkapkan.

Nichol memilih mengikuti kata security berumur 49 tahun itu.

"Ya sudah, tapi jangan ada yang tau kalo kita kesini " Nichol kemudian menggendong Jeje dan membawanya masuk.

"Kacau ini mah pasti kebongkar juga " Gumam pak Darmo.

---------

Sudah pukul 4 pagi, sejak ia sampai di rumah ini jam 12 tadi. Nichol belum juga bisa tertidur tenang.

Nichol membuang puntung rokok ke luar balkon lalu kembali masuk ke kamar. Kini mereka berada di kamar Jeje yang dulu.

Ia dengan hati-hati duduk bersandar di kasur samping gadis itu. Ia terdiam cukup lama, senyumnya mengembang saat menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah cantik Jessica.

Jika dilihat begini Jessica nampak polos dan cantik membuat Nichol pun semakin jatuh hati padanya. Walaupun hanya memandangi dalam diam itu saja sudah cukup karena gengsinya terlalu tinggi.

Kemudian ia terdengar gencatan sesuatu di kamar sebelah. Setaunya kamar sebelah Jeje ini memang kosong, kerap dijadikan kamar tamu jika ada temannya yang menginap.

Ia juga belum tau siapa yang di maksud pak Darmo, apakah sari atau Wisnu ia tidak tahu.

Dengan perlahan ia membuka knop pintu kamar, nampak sepi dan gelap namun kamar itu terlihat bercahaya dari sela-sela pintu.

"Ahh.. " suara seorang wanita.

"Ahh... Lagi mas, ayo ahhhh... Mmmpahhhh.. "

"Semakin tua semakin enak goyangan kamu, lagiiahhhh..... " Kini suara pria.

Jantung Nichol berdetak lebih kencang, ia memberanikan diri untuk maju mendekati pintu yang memiliki celah sedikit.

Lalu ia mengintipnya, alangkah terkejutnya. Ia menutup mulutnya tak percaya dan segera membalikan badan.

Pria dan wanita tanpa sehelai pakaian sedang asik melakukan hubungan layaknya suami istri namun Nichol percaya wanita itu bukan lah bundanya.

"Ahhh... Cape mas.. "

"Aku selalu puas sama kamu " Terdengar jelas itu suara Wisnu.

"Sini aku bantu pake baju kamu " Karena penasaran Nichol kembali melihat. Ia menahan tangisnya saat ayah yang ia kenal baik dan humoris kini habis melakukan sesuatu yang keji .

NICHOLASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang