Part 16

22.7K 2.1K 34
                                    

Hari dimana mereka mengadakan piknik akhirnya tiba. Sebelumnya Angga telah mengizinkan triplets mengikuti Vin piknik bersama tantenya. Lelaki itu awalnya mager untuk ikutan tetapi setelah dipaksa si kecil Lia, Angga akhirnya memilih ikut.

Benar, dengan mengikuti triplets Angga dapat menjaga mereka. Lagian mereka masih 4 tahun, tak seharusnya dia menyerahkan tanggung jawab menjaga anak pada Jovita, selaku tante Vin yang mengajak.

Sembari menunggu jemputan Jovita dan Vin, triplets begitu ramai kesana kemari bersiap dan tak sabar menantikan piknik yang akan datang. Angga sendiri menyiapkan makanan serta beberapa camilan gorengan buatannya sendiri yang disiapkan dalam box ukuran sedang.

"Ayo, kita tunggu Kak Vin di depan!" seru Lia sembari berlarian ke depan, mengecek apakah Jovita dan Vin sudah tiba.

"Cebental, Kakak belum celecai mengemaš balang!" decak Nio sebal.

"Kau bawa apa saja Nio?" Lio heran. Bukankah mereka sudah selesai mengemas barang tadi malam.

Nio cengegesan. "Hehe, aku lupa belum memasukkan mainanku yang lain."

Lio terbelalak. Angga yang baru datang dan mendengar itu, menepuk dahinya pelan. 

"Kenapa mambawa banyak mainan segala? Kata ayah kan cukup satu saja," heran Lio.

Angga yang sudah berdiri di samping mereka menyetujui. "Ya, tidak perlu membawa banyak mainan. Kita disana mungkin lebih banyak bersantai, menikmati pemandangan, dan makan-makan. Untuk bermain, mungkin di tempat piknik sana sudah disediakan, atau mungkin Vin yang membawa."

Tiin...Tiiinn!!

"Itu, mereka sudah datang!" teriak Lia girang.

"Baiklah anak-anak, ayo kita ke depan! Jangan sampai ada yag tertinggal!" ujar Angga bersiap membawa barang bawaannya.

Angga tidak membawa banyak hal. Triplets pun juga hanya membawa ransel sekolahnya, yang berisikan mainan, satu pakaian ganti, dan buku. Barangkali disana bersantai sambil belajar.

"Lio, Nio, Lia!" panggil Vin sembari turun dari mobil ketika melihat mereka.

Setelah mendekat, dia berkata dengan raut cerianya. "Ayo, kita segera naik mobil agar cepat sampai disana."

Tampaknya, Vin juga sangat menghargai kesempatan bersantai ini. Walaupun pernah tapi jarang tantenya mengajaknya keluar untuk bermain ataupun bersantai.

Sedangkan untuk orang tuanya, Vin tak ingin lagi berharap. Mereka hanya orang gila kerja. Bahkan Vin pernah dimarahi karena ketahuan bermain di luar, katanya itu membuang-buang waktu saja. Padahal, seharusnya mereka memperhatikan kebahagiaan dan keinginan si anak. Tapi, mereka tidak.

"Maaf ya, ngerepotin Mbak Vita." Angga berkata ketika telah duduk di mobil.

Sambil menyalakan mesin mobil Jovita menjawab, "Nggak apa-apa, mas Angga. Santai saja! Sekalian juga ngajakin triplets biar Enzo nggak sendirian."

Perjalanan mereka memakan waktu sekitar dua jam-an. Jovita memang pandai memilih tempat. Dimana tempat mereka berpiknik yaitu di pinggiran danau dengan suguhan pemandangan alam yang asri dan bukit-bukit hijau di kejauhan. Angga sendiri tak menyangka, ada tempat seperti ini di dekat kota tempat tinggalnya.

"Wahhz baguš cekali tempatnya! Lia sangat menyukainya!" seru Lia dengan berlarian menghampiri danau. Melihat lebih dekat.

"Baiklah, kalian bisa bermain dulu tapi jangan jauh-jauh. Jangan terlalu dekat dengan danaunya, nanti jatuh! Tante Vita dan Om Angga akan menyiapkan tempat piknik kita." Jovita berkata pada keponakannya beserta triplets.

Our Awesome Papa [END]Where stories live. Discover now