13. Si Bayi🍮

11.2K 576 1
                                    

"Adek~ mau ikut berenang bareng abang?" Tanya Rendi yang tiba-tiba nyelonong masuk ke kamar Vio.

Vio yang sedang asyik bermain sendiri dengan boneka di box bayi menoleh saat mendengar namanya dipanggil.

"A~ba!" Panggil gadis itu ketika melihat Rendi.

Rendi berjalan masuk ke dalam kamar bernuansa pink dengan lukisan awan putih dan biru muda yang menghiasi dinding. Di ruangan itu terdapat walk in closet yang penuh dengan pakaian Vio dan berbagai aksesoris pelengkap lainnya, pojok khusus yang tersusun puluhan mainan Vio, dan kamar mandi yang dilengkapi peralatan kamar mandi berukuran mini. Di tengah ruangan itulah, sebuah box bayi mewah berhias tirai transparan bewarna pink di mana gadis kecil yang dicari Rendi berada.

"A~ba!" Panggil Vio lagi, namun lebih keras karena Rendi tidak kunjung menjawab panggilannya.

"Iya adek. Adek mau ikut abang sama abang-abang yang lain berenang?" Tanya Rendi saat bocah itu sudah sampai di pinggir box bayi Viona.

Melihat sang abang berdiri di sampingnya, Viona pun mencoba berdiri sambil memegang pegangan tempatnya bermain itu.

Rendi menyaksikan adiknya berdiri dengan dua kaki kecilnya. Tubuh mungilnya terus bergoyang seperti pudding hingga membuat Rendi khawatir kalau adiknya itu sewaktu-waktu akan jatuh.

"Adek mau kan ikut abang berenang? Kalau mau ayuk tos dulu," tanya Rendi lagi sambil mengangkat sebelah tangannya.

Ajaibnya, Viona seakan mengerti instruksi Rendi dan menempelkan telapak tangan kecilnya ke telapak tangan sang abang.

Rendi kemudian menoleh menatap nanny yang menjaga Viona. "Mbak, tolong gantiin baju adek," suruh Rendi kepada nanny yang dari tadi berdiri diam di pojok ruangan.

"Baik den," jawab nanny khusus Viona.

"Abang pergi dulu ya dek. Nanti kita jumpa di kolam," ujar Rendi kepada Viona.

Cup!

Sebelum pergi menuju kamar untuk ganti baju mengikuti kedua abangnya, Rendi menyempatkan diri untuk mencium pipi gembul Viona yang terus bergetar seperti agar-agar.

Setelah berganti pakaian dengan jumpsuit berwarna pink, Viona digendong oleh nanny menuju kolam berenang di mana ketiga abangnya sudah menunggu.

"Adek!" Panggil Radit yang terlebih dahulu melihat Viona. Radit kemudian mengambil alih Viona dari tangan nanny.

"Kita bakalan berenang hari ini. Nanti adek naik ban bebek ya," ucap Radit sambil memeluk Viona dengan erat.

"Au!" Seru gadis itu.

Rian dan Rendi kemudian mendatangi Viona dan Radit.

"Nanti adek liat abang berenang ya! Abang bisa berenang gaya kupu-kupu lho!" Pamer Rian sambil mengelus rambut keriting Viona.

"Abang juga! Abang juga bisa berenang!" Seru Rendi tidak mau kalah.

Viona kemudian didudukkan di atas ban kuning berbentuk bebek dan dilepaskan ke dalam kolam berenang. Gadis kecil itu awalnya duduk dengan takut-takut di atas air. Namun, tak lama kemudian Viona akhirnya bisa menikmati perasaan mengambang di atas air dengan setengah bagian tubuh yang basah. Kedua kaki kecilnya bergerak-gerak di dalam air.

"Ang!" Panggilnya saat melihat ketiga abangnya masih berdiri di luar kolam.

Setelah panggilan Viona, Radit dan kedua adiknya pun melompat ke dalam kolam satu persatu.

Radit terlebih dahulu menghampiri Viona, sedangkan Rian dan Rendi langsung asyik bermain air.

"Adek takut?" Tanya Radit lembut sambil memegang ban yang dinaiki Viona.

Viona (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang