36. Tom and Jerry.

451 33 1
                                    


Mata Jennie menjadi tajam kala mengetahui siapa yang ada didepannya saat ini. Ia bersilang dada lalu menatap remeh kepada manusia didepannya.

"Masih hidup kah?" Sinis Jennie.

"Tentu, aku harus hidup" Jawabnya.

"Udah berapa wanita sejak kita putus?" Tanya Jennie meledek.

"Eum.. tak terhitung, tapi kamu yang lebih menggoda" Ucapnya.

Jennie memandang remeh dan menjijikan kearah manusia didepannya.

"Memang menjijikan" Ucap Jennie.

"Lebih menjijikan lagi berhubungan dengan seorang wanita" Ucapnya tak kalah sinis.

"Ngga ada hubungannya sama sampah kaya lo, Kai" Ledek Jennie.

Lisa menyelesaikan buang air kecilnya dengan mencuci tangan diwastafel, si gadis jangkung kembali ke meja dan melihat seorang pria duduk didepan kekasihnya. Lisa mempercepat jalannya dan berhenti disamping Jennie.

"Itu tempat duduk saya, tuan" Ucap Lisa dengan sopan, tapi dengan tatapan remeh.

"Ah ya?" Kai menyeringai lalu berdiri menatap keduanya.

"Semoga hubungan kalian direstui sama lelaki tua itu, hahaha" Ucap Kai lalu pergi dengan santainya keluar.

Bunyi sendok berdenting ke piring yang berada dimeja. Jennie ingin mengejar pria itu tetapi kakinya masih sakit dan tak bisa berdiri.

"A-akh" Ringisnya.

Lisa menghampiri Jennie dan menyuruhnya duduk kembali. Menatap mata kucing yang menajam menatap kepergian Kai sedari tadi. Lisa mengusap lengan Jennie dengan pelan dan memeluknya.

"Sayang.." Panggil Lisa.

Jennie menghembuskan nafasnya dengan berat sambil menundukkan wajahnya kebawah dan gigi yang bertaut kuat.

"Hari ini adalah hari terburuk, Lisa" Gumam Jennie.

Lisa menggeleng dan duduk kembali ditempatnya. Menatap makanan dengan diam, begitu juga Jennie. Lisa tidak nafsu makan sedari tadi entah kenapa. Ia memikirkan ucapan Kai yang tadi ia katakan.

"Aku akan berjuang buat cinta kita, Jennie" Batin Lisa menatap Jennie.

Jennie melihat perbedaan wajah Lisa yang tadinya bersemangat menjadi murung itu membuatnya mengenggam tangan Lisa. Jennie memang dalam suasana hati yang buruk, tapi ia tahu Lisa lebih dari itu.

"Nini suapin, ya?" Tanya Jennie membuat Lisa mengangguk tersenyum.

Hubungan mereka yang sudah satu tahun itu masih berjalan lancar, jika orangtua Jennie tidak mengetahuinya. Bagi Jiyong Lisa dan Jennie seperti saudari, setiap harinya ketika Lisa ke rumah Jennie Jiyong memberikan mereka waktu karena sepengetahuannya Lisa dan Jennie adalah sahabat sejak kecil.

Marco tidak pernah bertanya mengenai hubungan Lisa dan Jennie pada Jiyong. Itu semua karena Lisa, Lisa meminta agar suatu saat ia lah yang akan meminta izin langsung ke orangtua Jennie. Itu beban pikirannya setiap hari.

"Lili.. yang dia bilang tadi jangan dipikirin, ya?" Jennie membelai wajah Lisa yang tampak muram.

"Itu harus, nini. Udah seharusnya aku minta restu appa untuk kita, tapi tenang aja lili pasti bisa yakinin appa Jiyong, setelah itu kita bisa bersama sampai kapanpun" Lisa menjawab dengan penuh yakin menatap Jennie.

DAYS WITH YOU [JENLISA]Where stories live. Discover now