33. Yes, We Are Back.

508 36 0
                                    

Ceklek

Krak krak

Suara apartemen terkunci. Bersamaan dengan langkah kaki yang mendekat ke tempat Lisa.

Semua barang-barang Lisa sudah diluar. Tidak banyak, hanya satu koper dan satu softcase gitar. Lisa tidak sendirian kesini, melainkan bersama Jennie. Tetapi Lisa menyuruh Jennie tetap berada didalam mobilnya.

Tap

Tap

Tap

Tap

Lisa menoleh, melihat salah satu sahabatnya berjalan mendekatinya. Orang itu berhenti tepat didepan Lisa, menatap gadis itu dengan tatapan dalamnya.

"Eh, Gi, baru aja mau ke rumah lo" ucap Lisa tersenyum.

Seulgi hanya memandanginya datar tanpa berekspresi.

"Nih, gue mau ngasih kunci apart" lanjutnya.

"Asli, gue ga nyangka sama lo, Lisa"

Lisa tersenyum sembari menatap kunci apartemen, kemudian ia memberikan itu kepada lawan bicaranya.

"Terimakasih, Gi." Ucap Lisa.

"Gue ga tau lagi mau tinggal dimana kalo bukan bantuan lo selama ini, terimakasih banyak" lanjutnya.

"Gue kecewa sama lo, Lisa"

Mendengar ucapan Seulgi, Lisa tersenyum pahit sembari memandangi sepatunya.

"Maaf, gi"

"Gue ga bisa yakinin lo kalo itu cuma salah paham" ucap Lisa.

Seulgi terkekeh, sedikit melihat Lisa dengan tatapan remehnya.

"Salah paham? Yang bener aja" ledeknya.

"Gue bakal lurusin lagi masalah ini" ucap Lisa sembari tersenyum.

"Percuma Lisa, mereka udah putus, buat apa lagi?" Balas Seulgi.

"Gue bakal coba berhasil atau engga, oh ya.. trimakasih satu bulan ini lo udah nampung gue disini, jasa lo ga akan gue lupain, Gi" ucap Lisa.

"Yayaya.. pergilah.. semoga lo dapet rumah baru secepatnya" jawab Seulgi tanpa menatap Lisa.

"Yeah.. permisi"

Lisa membawa kedua barang itu dengan perlahan. Karena semua badannya masih terasa nyeri dan suhu tubuhnya pun sedikit panas.

Memandangi kepergian Lisa yang semakin menghilang, Seulgi menundukkan kepalanya kebawah. Menghembuskan nafasnya dengan kasar lalu memandangi kunci apartemen yang barusaja diberikan Lisa.

Seulgi menangis dalam hatinya, ia sangat menyanyangi Lisa, sebagaimana ia menyayangi dirinya sendiri. Lisa ada disaat dirinya terpuruk, begitupun Seulgi. Ia tak tahu harus memihak pada siapa, tetapi apa yang ia lihat di kemaren hari lebih meyakinkannya

"Maafin gue Lisa.." lirih Seulgi.

▪︎


"Kok lama?" Tanya Jennie.

"Tadi ketemu Seulgi, jadi kita gausah kerumahnya lagi" jawab Lisa.

"Ow? Dimana?" Tanya Jennie lagi.

"Tadi pas ngunci pintu dia dateng, ga tau deh ngapain jadi ya Lisa kasih kuncinya sekalian" jelas Lisa.

Mereka berdua berada didalam mobil, Jennie menjalankan mobilnya entah kemana, tujuan pun mereka tidak tahu.

"Untuk hari ini tidur dirumah aku lagi yaa, kamu gaboleh nolak" ucap Jennie.

DAYS WITH YOU [JENLISA]Where stories live. Discover now