16. DNA.

334 18 0
                                    


"Gue cuma pengen liat pantai" jawab Lisa dengan enteng.

"Lo lagi sakit Lisa!" Teriak Jennie.

"Jennie selalu membuat bingung" batin Lisa.

"Lo kenapa ga pulang?" Tanya Lisa.

"Gue ada urusan" jawab Jennie.

"Sama Taehyung?" Tanya Lisa.

Jennie menoleh cepat ke arah Lisa, Jennie sadar, Lisa sedang cemburu. Lisa tak ingin melihatkan wajah cemburunya, tetapi Jennie bisa menebak. Entahlah, ia merasa jiwanya terhubung dengan Jennie.

"Pulanglah Jennie" ucap Lisa meninggalkan Jennie.

"Lisa-ya!" Teriak Jennie.

"Apalagi?" Tanya Lisa.

"Lo yang harusnya pulang" ucap Jennie sambil mengusap lengannya akibat angin yang menerpa.

Lisa menghembuskan nafas lalu menyingkirkan tasnya dan melepaskan hoodienya didepan orang banyak. Hanya menyisakan baju kaos yang tadi Jennie pakaikan. Lisa memakaikan hoodienya ketubuh Jennie agar ia merasa hangat, Lisa juga melepas sarung tangannya dan memasangkan ke tangan mungil Jennie.

Jennie hanya diam terhadap perlakuan Lisa yang tiba-tiba begini. Ia tersentuh, tak hanya tubuhnya yang merasa hangat, hatinya juga. Apa yang Lisa lakukan? Ia sedang sakit, kenapa harus melepas pakaiannya? Pikir Jennie sepanjang Lisa mengenakan pakaiannya kepada gadis berbadan kecil tersebut.

"Lo-"

"Udah diem" Tegas Lisa memasukkan rambut Jennie kedalam hoodie dan memasang kupluknya. Jennie bisa merasakan wanginya bau hoodie Lisa yang ia kenakan.

"Lisa lo lagi sakit" ucap Jennie menyentuh tangan Liaa.

"Sakit ditubuh gue ga separah sakit dihati gue, Jennie" jawab Lisa merapikan hoodie ditubuh Jennie.

"Lisa-"

"Udah sana, Tae nungguin lo" tunjuk Lisa kearah Tae lalu menyandang lagi tasnya dan meninggalkan Jennie.

Sekarang Lisa hanya menggunakan baju kaos putih, celana hitamnya, topi hitam, syal dan masker putih. Lisa terlihat cool dengan tinggi badannya yang ideal. Tapi siapa sangka ia tengah menahan dingin dicuaca yang sangat ekstrim dimusim ini.

Lisa kembali ke mobilnya, mencari pakaian hangat yang bisa ia pakai untuk hari ini. Lisa sudah mencari kemana-mana, namun tak ditemukan. Lisa fustasi lalu melepas masker dan topinya, ia duduk memeluk kakinya dikursi pengemudi.

Badannya menggigil, seharusnya ia tak melakukan itu tadi, tapi ia juga takkan membiarkan orang tercintanya kedinginan kan?

Toktoktok

Lisa terperanjat dan menoleh cepat ke jendelanya. Mendengar samar-samar suara yang memanggilnya diluar, Lisa menundukkan kepalanya untuk tidak menggubris Jennie.

"Lisa-ya!" Jennie memukul jendela mobil Lisa.

Lisa tak berani menatap mata kucing Jennie, mata yang selalu melemahkan hatinya. Jennie beberapa kali membuka pintu mobil Lisa, namun tak berhasil karna Lisa menguncinya sedari tadi.

"Lisa gue mohon buka!" Teriak Jennie.

Lisa mengacak rambutnya lalu membuka kunci mobil. Jennie dengan cepat membuka pintu kemudi Lisa lalu memeluk erat sahabat kecilnya itu.

"Lo kedinginan?" Tanya Jennie dalam pelukan mereka.

Lisa hanya mengangguk, tangannya tremor, ia tak mampu berkata saat ini.

"Lo pindah ke samping, biar gue yang bawa mobilnya" suruh Jennie.

"Tapi-"

"Lisa!" Bentak Jennie.

DAYS WITH YOU [JENLISA]Where stories live. Discover now