42. Meet You Again.

593 38 6
                                    

"Daddy, kedatangan Jisoo--"

"Jisoo-ya, itu terlalu formal, biasanya kamu selalu santai tapi kenapa sekarang kelihatan gugup? Ada apa?"

Hari ini, dua hari setelah Jisoo berbicara dengan ayahnya. Ia datang menghadap Seojoon untuk jujur bahwa ia dan Rose adalah sepasang kekasih. Jisoo sudah menyiapkan dirinya dengan dukungan dari sang ayah, dan para sahabat. Termasuk Lisa yang juga seperjuangan dengannya. Lisa dan Jisoo saling menyemangati, karena posisi mereka sama untuk saat ini. Tetapi Lisa lebih sulit, ia bahkan tidak pernah bertemu lagi dengan Jennie semenjak hari itu.

Rose duduk didekat ayahnya, sedangkan Jisoo berada dihadapan Seojoon. Jisoo berlutut sebelum mengucapkan kata-kata yang telah ia rangkum, dengan heran Seojoon menyentuh bahu Jisoo untuk menahannya.

"Daddy, maaf jika Jisoo lancang, tapi dengan sadar Jisoo meminta izin Daddy untuk menjadikan Rose sebagai milik Jisoo selamanya.."

Rose menggigit bibirnya sambil menutuo mata. Ia akan mengutuki dirinya sendiri jika Jisoo dipukul oleh ayahnya. Jisoo tidak memberitahu tentang ini, Rose terkejut dengan kedatangan Jisoo membawa bunga dan coklat serta beberapa makanan lain untuknya.

"D-daddy.." Rose menyentuh lengan sang ayah yang masih berada dibahu Jisoo.

Seojoon tidak merubah mimik wajahnya sama sekali. Ia malah tersenyum menatap Jisoo yang berlutut kepadanya saat ini. Seojoon mengusap kepala Jisoo lalu menariknya kedalam pelukan. Rose menutup mulutnya tak percaya, ia akan mengira bahwa ayahnya akan marah tetapi lihatlah sekarang, mereka berpelukan.

"Kau kekasih anakku?" Tanya Seojoon.

Jisoo mengangguk pelan. Tak beda jauh dari Rose, Jisoo lebih terkejut dengan ini. Ia meneguk ludahnya untuk menghilangkan grogi tapi begitu susah.

Seojoon melepaskan pelukan mereka dan menatap Jisoo sambil tersenyum.

"Chaeyoung berdirilah" Suruhnya.

Rose menuruti berdiri disebelah Jisoo, mereka berpandangan dengan melemparkan senyum manis.

"Daddy sudah tau semuanya" Ucap ayah Rose.

"Tapi dari mana daddy tau kalau--"

"Ayahmu dan daddy berteman Jisoo, jadi jangan salah kami sering membicarakan hubungan kalian, beberapa bulan yang lalu kami sempat bertengkar karena ayahmu tidak menyukai hubungan kalian, tetapi untuk kebahagiaan kalian daddy bersikeras membujuknya, dan daddy menunggu lama saat-saat ini, dimana kamu berani berbicara denganku" Jelas Seojoon panjang lebar sembari menatap keduanya.

Airmata kebahagiaan keluar dari mata Jisoo dan Rose, mereka saling pandang kemudian berpelukan. Seojoon tersenyum manis lalu ikut berpelukan bersama mereka.

°•°

"APA?!!"

"SECEPAT ITU?!!"

"DAN SEMUDAH ITU?!!"

"SUMPAHH?!!"

Jisoo menghembuskan nafasnya mendengar teriakan dari 6 sahabatnya. Kecuali satu orang yang hanya diam mendengarkan. Ia hanya mengaduk minuman tanpa ingin meminumnya.

"Buat apa gue bohong"

Jisoo dan yang lainnya tengah berkumpul dicafe. Mereka datang sekitar setengah jam yang lalu, Jisoo sudah berniat menceritakan ini kepada mereka sebagai rasa bahagianya.

"Sampai sekarang gue ga percaya mereka tau dari dulu, jadi gue tutupin selama ini buat apa? Ah senangnya gue" Ucap Jisoo.

Semuanya menyanjung Jisoo atas keberhasilannya, mereka terlalu bersemangat untuk mendengar cerita Jisoo sampai mereka lupa bahwa Lisa sedang menahan airmatanya. Entahlah, ia merasa bahwa ia tidak bisa melakukan apapun, sampai sekarang ia tidak bisa meluluhkan hati Jiyong. Ia merasa payah.

Dostali jste se na konec publikovaných kapitol.

⏰ Poslední aktualizace: Mar 23 ⏰

Přidej si tento příběh do své knihovny, abys byl/a informován/a o nových kapitolách!

DAYS WITH YOU [JENLISA]Kde žijí příběhy. Začni objevovat