⁰⁷. Askaliam

42 16 12
                                    

Happy reading bb💘

Matahari telah menunjukan sinarnya, Askaliam terbangun dari tidurnya. Rasanya mata masih sangat mengantuk namun harus di paksakan untuk bangun di pagi hari. Askaliam yang bertelanjang dada bangkit dari tidurnya menuju balkon kamarnya, pagi ini terlihat sangat cerah tak seperti biasanya, tiba tiba dirinya teringat dengan gadis yang bersamanya kemarin malam, ya, gadis itu adalah Zeallyn. Ia langsung mengalihkan pemikirannya dari gadis itu, tiba tiba ponselnya berdering, dirinya langsung masuk ke dalam kamarnya lalu mengambil ponselnya dan terlihat dari layar ponselnya bahwa yang menghubunginya adalah kepala sekolah.

"Huhh, bakalan kena gue ni," gumamnya pelan. Askaliam pun mengangkat telepon tersebut, dan setelah pembicaraan yang cukup panjang mereka mengakhiri teleponny tersebut lalu bersiap siap untuk ke sekolah.

Baru saja dirinya selesai bersiap siap, tiba tiba pintunya di gedor kuat oleh seseorang, dirinya yakin jika itu adalah dua tuyul yang membangunkannya tidur.

"Kak Aska! Bangun, jangan ngebo muluu, nggak tau sudah pagi kah?" Suara Ella yang melengking membuat Aska menutup telinganya.

Tiba tiba suara Ella tak terdengar lagi, yang ia dengar hanya suara bisikan antara Ella dan Ello. Aska yang sudah paham maksud mereka pun tersenyum. "Ohh, mau ngerjain gue lagi ni bocah tuyul."

Aska bersembunyi di balik pintu saat kedua bocah tersebut kembali dan masuk ke dalamnya. Saat melihat kamar Aska mereka heran kemana pergi Aska, mengapa tidak ada di kasur. Ella yang mencari Aska ke balkon, sedangkan Ello mencari Aska ke kamar mandi, sampai akhirnya mereka kembali ke titik awal, di depan kasur Aska.

"Kak Aska kemana yaa? Di balkon nggak ada," tanya Ella kepada Ello.

"Ello juga tidak tau, di kamar mandi juga tidak ada," jawab Ello.

"Apaa jangan jangan Kak Aska di bawa kabur sama hantu ya," ucap Ella.

"Ih, hantu itu tidak ada, Ella." Ello meyakinkan bahwa hantu itu tidak ada.

Aska yang berada di balik pintu sedari tadi menahan tawanya, akhirnya dia keluar dari balik pintu mengejutkan kedua adiknya hingga mengira bahwa Aska adalah hantu yang baru saja dikatakan Ella.

"Dorr!" teriak Aska.

"AAAAA! HANTUUU!" teriak dua bocah itu bersamaan.

"Ella! bener kata Ella, ada hantu," ucap Ello kepada Ella.

"Kan apa Ella bilang! Ello ngeyel si," jawab Ella sambil menangis.

"Apaan hantu hantu, ini gue," sambung Aska. Ello dan Ella membalikkan tubuhnya menghadap ke arah Aska sambil menyengir.

"Kami kira Kakak hantu tau,"

"Enak aja ngatain gue hantu," tak terima Aska.

"Ya, siapa suruh Kak Aska ngagetin kita," ucap Ello.

"Siapa suruh juga kalian berdua mau ngerjain gue? Kalian kira gue nggaa tau apa gimana?"

"Hehehee. Mana ada kita berdua mau ngerjain Kak Aska,"

"Itu apa?" Jari Aska menunjuk kepada cat warna yang berada di kasur Aska.

Kedua bocah itu hanya menyegir tak menjawab pertanyaan Aska. Aska tersenyum licik, mengancam kedua adiknya agar tidak di belikan jajan.

ASKALIAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang