⁰³. Askaliam

163 83 95
                                    

HAPPY READING BB!💐

Hari ini cuaca pagi terlihat sangat cerah, seakan-akan bersahabat dengan bumi. Dengan suara ayam yang berkokok menyambut indahnya suasana pagi ini, matahari bersinar sangat cerah membuat cowok yang tertidur dengan sebagian tubuhnya tetutup dengan selimut dan bertelanjang dada itu terbangun dari tidurnya. Askaliam bangkit dari tidurnya dan menoleh ke arah jamnya yang berada dinakas sebelah tempat dirinya tidur, dirinya terkejut saat melihat jarum jam yang sudah menunjukan setengah delapan pagi itu.

"Anjir, gue telat," katanya pada diri sendiri.

Tiba tiba terdengar suara teriakan dari lantai bawah dari orang tuanya. "Aska, bangun! Sudah jam berapa ini?"

Askaliam yang mendengarkan teriakan orang tuanya hanya diam tidak menjawab, tak lama terdengar seseorang berjalan kearah kamarnya lalu mengetok pintu kamar Askaliam dengan cukup keras, Askaliam yakin itu pasti mamanya.

"ASKA, BANGUN KAMU ATAU MAU MAMA GEPREK?!" Meliana berteriak sambil terus menggedor pintu kamar Askaliam dengan cukup keras.

"Buset, anaknya mau di geprek," ucap Askaliam dengan pelan.

"Mama ngedor pintunya jangan keras keras dong, kalau rusak Papa juga yang benerin," sambung Papanya dari lantai bawah. Bukannya menjawab Meliana malah terus menggedor pintu kamar Askaliam.

Askaliam yang sedari tadi mendengar ocehan Mamanya pun akhirnya menyerahkan diri, "Iyaa Mama, Aska sudah bangun."

"Mandi Askaa, kamu sudah telat loh," perintah Mamanya.

"Aman itu mah, kan Aska ketua Osisnya," jawab Askaliam dengan santai, sembari membukakan pintu untuk Meliana.

"Astaga Aska, seharusnya kamu sebagai ketua Osis itu menuntun teman temannya untuk menjadi lebih baik, bukan malah begini," ucap Meliana sambil memukul pelan jidatnya sendiri.

"Ih, itu mah aman Ma, teman teman mah Aska larang ngga boleh gitu," jawab Askaliam sambil tertawa pelan, membuat wanita paruh baya itu menggelengkan kepalanya.

Setelah itu Meliana beranjak keluar dari kamar anak sulungnya, kembali bersama suaminya yang berada di meja makan. Tak lama kemudia Askaliam menyusul ke meja makan dengan menggunakan seragam sekolah yang di balut dengan jaket kulit. Askaliam duduk di salah satu kursi dan langsung menyantap makanan yang telah di sediakan oleh Meliana.

"Ntar malam sudah acaranya, ya?" tanya Papa Askaliam yang bernama Derran.

"Iya, Pa, palingan Aska ntar sibuk ngurus acaranya," jawab Askaliam.

"Sekolah kalian bakalan mengadakan acara dengan sekolah apa?" sambung Meliana.

"Wirabrata, Ma,"

"Widih, bagus itu sekolahnya, Nak." Meliana yang sedikit tau tentang sekolah itu dari social media.

Setelah percakapan di meja makan tersebut selesai, Askaliam berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk berangkat ke sekolah. Askaliam berangkat ke sekolahnya dengan menggunakan motor kesayangannya.

Beberapa menit perjalanan akhirnya Askaliam sampai di sekolahnya, setelah memarkirkan motornya Askaliam masuk ke dalam sekolahnya. Sudah menjadihal yang biasa baginya saat melihat beberapa siswi sekolah menyapanya, tetapi dirinya tidak pernah menanggapinya, karena jika Askaliam menanggapi salah satu dari mereka yang lain pastinya akan merasa tidak suka dan malah membuat orang yang di tanggapinya semakin mengejarnya.

"Eh, siapa yang kira kira jadi partner si Liam itu?" tanya salah satu siswi kepada teman temannya di koridor saat melihat Askaliam.

"Ngga tau sih, yang pasti mah bukan lo," imbuh temannya.

ASKALIAM Where stories live. Discover now