22-Kebenaran

235 23 8
                                    

"APA KAU GILA?!" Teriak Jenny penuh emosi.

"Ah berhentilah berteriak, gendang telinga ku bisa pecah. Gw bisa apalagi kalo dia nantangin gw." Balas Alpha membela diri.

"Hahhhh satu masalah selesai, dan kau malah buat masalah lain.! Datanglah berkunjung di rumah sakit tempat Rey menginap, dan minta maaf lah. Tidak biasanya kau seperti ini astaga." Ujar Jenny pada Alpha.

"Gw hanya benci orang yang menganggap manusia hanyalah alat atau mainan nya. Nanti malam gw bakal ngunjungin dia. Tapi bukan untuk meminta maaf. Untuk memberikan peringatan." Ujar Alpha serius menanggapi ucapan Jenny.

Jenny yang mendengar ucapan Alpha hanya menepuk dahinya ringan.

Alpha beranjak dari duduknya dan pergi ke kamarnya. Nampak ruangan bernuansa abu-abu hitam yang tertata rapi dan bersih.

Alpha berjalan ke arah sebuah sofa yang terletak disebelah tempat tidurnya. Ia menekuk lututnya mendudukkan dirinya di sofa itu sambil bersandar.

Sejenak ia teringat sebuah buku diary milik James yang masih disimpannya rapi disebuah lemari kecil yang terletak tepat disebelah kanan sofa itu.

"Hah..." Hela nafas Alpha sambil menatap diary itu.

Halaman demi halaman dibacanya penuh seksama, banyak fakta yang terungkap yang baru saja ia ketahui dari cerita James itu. Pikirannya berkecambuk memenuhi kepalanya.

"Argghh." Erang Alpha merasakan sakit luar biasa di kepalanya.

"Argghh sialan." Pekik Alpha seraya meraih sebuah gelas berisi air yang terletak tak jauh dari posisinya.

Pranggg....

"ALPHA!"

*****

"Saya menolak." Ujar 002 pada Daniel.

"Kenapa? Berikan aku alasan kenapa aku harus menerima penolakan mu?" Balas Daniel ketus.

"Alpha sudah seperti keluarga saya." Ucap 002.

"Persetan dengan itu. Berhenti lah bermain permainan keluarga kecil kalian itu! Ini perintah! Menolak berarti berhianat." Tegas Daniel pada 002.

"Sampai kapan pun saya tidak akan mau menerima misi ini!" Tolak 002.

"JAMES!" Teriak Daniel naik pitam.

Mendengar namanya disebut 002 terdiam sejenak.

"B-Bagaimana bisa.." Gumam 002 tidak percaya.

"Namamu James kan? Oh iya ku dengar kau punya adik perempuan cantik, ah siapa namanya... Jenny? Benar kan?" Ujar Daniel sambil menyeringai.

"Kalau sampai kau menyentuh dia, aku pastikan akan membunuhmu!" Kecam 002 pada Daniel.

"Alpha adalah ancaman bagi camp. Pilih lah, hancurkan keluarga bohongan mu itu dan bunuh Alpha, atau aku yang akan membunuh keluarga aslimu?" Tanya Daniel dengan seringai licik.

"Yah lagi pula kalau kau tidak tetap tidak mau, aku akan tetap melaksanakan misi ini dengan memerintahkan K-3T untuk menyingkirkan Alpha." Ujar Daniel.

I'm the VILLAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang