03-When We Meet

775 96 11
                                    

Brakk...

Tubuh Vin terdorong hingga membentur tembok dengan keras. Dengan sekuat tenaga Vin berusaha melepaskan cengkraman yang tengah melingkar di leher nya.

"S-Siapa lu?!" Tanya Vin sambil melihat mata pria itu yang terus menatap tajam padanya.

"Aku?"

"ALPHA."

*****

Melihat bola mata Vin bergetar ketakutan, Alpha menatap lekat manik mata Vin. Ia menghela nafas kasar lalu melepaskan cengkraman tangannya dari leher Vin.

"Hahh." Alpha menghela nafas panjang, mengurungkan niatnya membunuh Vin.

"Berdiri lah." Titah Alpha pada Vin yang sudah terduduk lemas dengan tubuh gemetar ketakutan karenanya.

"Kumohon biarkan gw pergi, apapun yang pernah gw lakuin yang buat lu kesel maaf.. maafin gw." Ucap Vin memohon dengan tangis yang tak dapat ditahannya lagi.

"Hah.. Berhentilah menangis. Lihat aku." Ucap Alpha sambil melepaskan maskernya.

Bola mata Vin membulat sempurna melihat perangai yang persis seperti dirinya.

"S-Siapa lu? B-Bagaimana bisa?" Tanya Vin kebingungan sambil menyentuh ragu wajah Alpha.

"Heh. Bodoh sekali kau tidak menyadarinya." Ucap Alpha terkikik melihat kebodohan Vin.

"Bukankah sudah jelas kita kembar? Wajah mu sangat mirip dengan ku kan?" Ujar Alpha dan dibalas anggukan ringan oleh Vin.

"Apa ka-" Ucapan Vin yang terpotong oleh Alpha.

"Berhentilah bicara, aku lapar, dimana rumahmu?" Tanya Alpha pada Vin. Mendengar pertanyaan Alpha, Vin hanya menunjuk rumahnya.

Alpha segera melihat arah tunjukan Vin dan beranjak dari posisinya menuju rumah Vin.

"Apa yang kau tunggu? Tidak masuk rumah?" Tanya Alpha yang kini sudah berdiri di depan pintu rumah Vin.

"Sepertinya aku sudah gila membiarkan orang asing masuk rumahku." Batin Vin.

"I-Iya." Jawab Vin yang masih terisak, lalu beranjak dari duduknya dan segera berlari ke arah Alpha.

Vin membukakan pintu rumahnya dan mempersilahkan Alpha masuk. Nampak Alpha celingak-celinguk melihat sekeliling rumah Vin.

"M-Maaf rumah ku lusuh, yah lagian ini rumah murah yang bisa dibayar orang tua ku.. Ah ma-maksudku orang tua kita." Ujar Vin yang sedari tadi melihat gerak-gerik Alpha.

"Hah bersyukur lah kau tidak menjadi aku." Sahut Alpha yang membuat kebingungan Vin.

"Apa maksudnya?" Batin Vin.

"Ah lu tadi bilang lapar kan, kebetulan gw tadi beli nasi goreng, l-lu mau?" Tanya Vin.

"Apa itu?" Tanya Alpha dengan raut muka kebingungan.

"A-Apa yang kamu maksud? Nasi goreng?" Tanya Vin dan dibalas anggukan polos oleh Alpha.

"Nasi goreng ya... Nasi goreng a-apalagi." Sambung Vin sambil mengambilkan piring untuk Alpha.

"Ini makan lah." Ujar Vin mengulurkan sepiring nasi goreng.

"Kenapa kamu membiarkan ku masuk ke rumah mu?" Tanya Alpha keheranan.

"B-Bukankah tadi kau bilang saudara kembar ku? A-Atau jangan-jangan kamu berbohong?" Jawab Vin.

Melihat hal itu Alpha mendengus dan menatap Vin, sebelum akhirnya membuka suara.

I'm the VILLAINWhere stories live. Discover now