Chapter 01🐛

152 21 4
                                    

HAPPY READING
AND
ENJOY THE PLOT

♥♥♥

Kejadian
Di Parkiran Mall

*
*
*

  Setelah belanja perlengkapan sekolah, Candy menunggu sepupunya di parikaran, karena cowok itu harus kembali masuk ke dalam mall, sebab lupa membeli sesutu yang pribadi, katanya.

  Ersya Lorenzo, sepupu laki-laki yang selalu setia menemani kemanapun dia pergi, dan apapun yang dia inginkan.

"Ish, bang Ersya mana sih, lama banget. Katanya bentar doang. Mana ada dua puluh menit bentar."

  Sedari tadi dirinya terus mendumel, menyenderkan tubuhnya pada kap mobil. Meng-scroll asal isi ponselnya, sesekali melirik jam tangan yang sudah menunjukkan pukul 16.05.

"Bodo ah, gue pulang naik ojol aja."

  Merasa dongkol karena Ersya tak kunjung terlihat, Candy berniat untuk pulang sendiri, namun atensinya teralihkan kala mendengar tangisan bayi yang begitu memilukan untuk telingannya.

  Dadanya bergemuruh, tangannya terkepal. Tidak! Dia baik-baik saja.

  Matanya menyapu seluruh parkiran mendengar suara bayi itu tak kunjung berhenti, malah semakin keras.

  Itu dia! Candy berhasil menemukannya. Seoraang pria berbadan tinggi nan kekar berbalut  casual santai, baru saja keluar dari mobil, terlihat berusaha mendiamkan bayi kecil di gendongannya.

  Tanpa pikir panjang, kakinya melangkah mendekati pria tersebut.

"Om, anaknya kenapa nangis terus? Kenceng banget loh. Saya bantu diemin ya?"

  Tak ada jawaban, kehadirannya sama sekali tak dihiraukan. Pria tersebut sibuk menenangkan bayinya, meski tak ada tanda-tanda jika bayi itu akan diam.

  Bukannya tersinggung dan pergi karena sikap pria itu, Candy malah semakin mendekat. "Om, kasian tenggorokannya kalo dibiarin nangis terus."

  Ya! Akhirnya pria itu mengalihkan pandangannya dari si bayi. "Saya tidak kenal kamu, dan ini bayi saya."

  Sejenak, Candy terpaku, pahatan wajah pria ini nyaris sempurna tanpa cacat sedikitpun, meski hanya ada ekspresi datar dan tatapan tajam di sana.

  Mengingat tujuan awalnya, yaitu mendiamkan si kecil, dia mencoba untuk abai akan hal tersebut.

"Saya nggak bilang itu bayi saya. Saya cuma mau bantu om buat diemin bayinya. Kasian, dari tadi nangis."

  Tatapan sendu Candy tak bisa lepas dari bayi kecil itu, dan semuanya tak luput dari pandangan si pria.

  Sayangnya pria itu tetap bersikap acuh, sampai kedatangan ibu-ibu dengan barang belanja di tangannya, berkomentar.

"Loh mas, anaknya kenapa dibiarin nangis kayak gitu."

"Mamanya juga kok diam aja, kenapa nggak bantu suaminya."

  Gotcha! Kesempatan ini akan dia manfaatkan.

"Dia bukan is--"

"Suami saya nggak mau ngasih ke saya bu," adu Candy, memasang wajah memelas, melirik pria yang saat ini menatapnya tajam.

Guru Tampan With Ratu Gombal(On going)Where stories live. Discover now