ONE NIGHT SLUT 🔞🔞 (PART 3 END)

84 7 20
                                    

"Bisa dicancel aja nggak sih ini? Kamu nggak ada kepikiran siapa gitu buat gantiin pergi ke US?"

"Sayang, " panggil Juyeon pada Hwanwoong yang mondar mandir gelisah di hadapannya.

Juyeon sampai menggunakan fasilitas lounge ruang tunggu VIP karena Hwanwoong yang sedang sakit malah nekat pengen ikut nganter ke airport. Sekarang tuh anak jadinya rewel banget. Bikin Juyeon tidak tega dan kepikiran.

"Mana nggak jelas kapan baliknya, kan? Lebih dari sebulan, apa gimana? "

Juyeon bangkit dari duduk. Lama-lama dia tidak tahan juga liat kekasihnya senewen. Belum lagi karena muka Hwanwoong kelihatan pucat, belum lagi lingkaran di matanya semakin jelas. Dia kurang tidur. Semalaman terbangun terus karena demam dan muntah-muntah.

"Please Sweet,  tenang dulu. Jangan gini, sayang. "

Juyeon meraih tubuh mungil itu dan membawanya dalam dekapan. Hwanwoong akhirnya terdiam. Mata Hwanwoong memejam waktu keningnya diciumi lembut.

"Ayo dong sayang, calm down. Aku jadi nggak tega ninggalin kamu, tapi kan aku juga punya tanggung jawab di sana. Give me some time, alright? "

Hwanwoong mendengkus kesal. Tangannya memeluk erat tubuh Juyeon. Dia bahkan menangis tanpa suara. Juyeon menyadari itu beberapa menit kemudian karena kemejanya terasa hangat. Sambil bereaksi kaget, Juyeon menjauhkan tubuh Hwanwoong dan memastikan sendiri keadaan sang kekasih.

"Hey_"

Karena malu, Hwanwoong menghindar dari sorot mata Juyeon saat ini. Entah kenapa perasaannya jadi terlalu sensitif. Dia tidak pernah menjalin hubungan yang masih terbilang baru tapi membuatnya jadi sentimental dan ketergantungan.

"Dengerin dulu. " Juyeon meremat pundak Hwanwoong. "Aku janji, ini nggak akan lama. Kerjaan pasti bakal aku beresin secepat mungkin dan perekrutan kepala cabang baru juga harusnya nggak terlalu susah. Udah dong , jangan nangis. Nanti kita kan bisa vcall, teleponan_"

"Kalau kamu nggak sibuk, " sela Hwanwoong masih dengan bibir mengerucut.

"Aku bakal luangin waktu walaupun sibuk, Sweet. Udah ya? Please, aku nggak mau pergi dengan keadaan kayak gini loh. Kamu tega emangnya bikin aku nggak fokus di sana? Bukannya bener, kerjaan aku malah bikin keteteran."

Akhirnya Hwanwoong mengangguk. Dia mencoba tersenyum sewaktu jemari Juyeon menghapus linangan air matanya.

"Stop it, you're torturing me, Baby. "

Juyeon melumat lembut bibir Hwanwoong. Sementara si submisif memeluknya erat. Ciuman itu semakin sulit terpisah karena Hwanwoong tidak mau melepaskan sedikit pun dekapan Juyeon di tubuhnya.

"Hmmmhhh... "

"Ungiee.. "

"Sebentar lagi_" desah Hwanwoong. Tumitnya terangkat dan lidahnya semakin menuntut, semakin membelit. Pelipis Hwanwoong sampai berdenyut. Tubuhnya yang panas seolah menguras lebih banyak energi. Dia mengabaikan keringat dingin yang membasahi kening juga leher. Hwanwoong memejam.

Jangan pingsan di sini please. Haduuh gue nggak kuat...

Hwanwoong menggerutu dalam hati sementara tangannya masih menggapai belakang kepala Juyeon dan meremas rambut pemuda itu.

"Bikin turn on, ya? " seringai Hwanwoong saat merasakan permukaan celana mereka sudah tegang.

"Nakal banget sih. Udah ada pengumuman itu, sayang. I have to go. "

Hwanwoong akhirnya melepas pelukan. Dia mencium kening Juyeon.

"Okay then, I'll let you leave. Take care ... "

LOGIC SPACE || HWANWOONG 🔞⚠️Onde histórias criam vida. Descubra agora