13. Rosie, dalam Kekecewaan

22 2 0
                                    

Sesuai permintaan Ulisia, Rosie dan Reed diminta tinggal lebih lama di markas demi kepentingan riset dan penyelidikan Parasys. Orang tua mereka tidak diminta ikut tinggal. Akan tetapi, bisa dimengerti mengapa Diame dan Derezo menolak berpisah dengan anak-anak mereka. Diame bahkan berkata ia akan pindah ke Canaih dan sedang mencari informasi bagaimana cara mengurus administrasi kepindahannya.

"Ma serius?" Rosie ternganga mendengar kabar ini. Ia dan Diame sedang berbaring bersisian di kamar, menunggu kantuk datang pada malam kedua mereka di markas MN-5. "Bagaimana dengan pekerjaan Ma?"

"Putriku lebih penting daripada pekerjaanku." Alis Diame menukik, walau jemarinya tak henti mengelus rambut Rosie. "Elmiro sudah tiada dan K masih terbaring koma. Tak ada yang menjadi walimu di sini jika aku tetap di Ulisia. Tenang saja, Sayang. Ma masih punya banyak tabungan untuk bertahan tanpa pekerjaan selama enam bulan ke depan. Sementara itu, Ma akan mencari pekerjaan di sini."

"Rou Olfi dan Ruan Warda ...."

"Mereka sudah tahu rencana Ma. Ma sudah menawarkan mereka untuk ikut kemari, tetapi mereka masih berpikir-pikir."

"Ma tidak mempertimbangkan supaya aku kembali ke Ulisia?" tanya Rosie hati-hati.

"Setelah kau hidup bahagia di sini selama dua setengah tahun belakangan?" Lagi-lagi alis Diame menukik. "Tidak, Sayang. Ma tahu kau punya Difa, tapi selain itu—"

Diame menggeleng tegas. "Kau mungkin sudah memaafkan mereka, tetapi Ma masih perlu waktu. Ma masih merasa pahit pada semua orang yang pernah menyakitimu."

Rosie tak lagi menjawab. Ia sudah menduga bagaimana perasaan Diame saat ia tak menemukan ibunya di kafetaria sekembalinya dari ruang pertemuan. Dugaan Rosie menguat kala sang ibu tak sengaja bertatap muka dengan Gerriel dan Virio pada waktu makan malam. Gerriel dan Virio kontan memberi salam dan memperkenalkan diri, yang sayangnya tidak dibalas hangat oleh Diame.

"Aku tahu siapa kalian," ucap Diame dengan senyum dingin, kemudian mengangguk pamit dan berbalik. Namun, sebelum benar-benar angkat kaki, Diame menggamit lengan Rosie yang hendak meminta maaf secara nonverbal pada Gerriel dan Virio. "Ayo kita antre, Sayang. Jangan buang-buang waktu. Kau sudah tidak makan selama berhari-hari."

Jangan buang-buang waktu. Diame pasti berpikiran sudah sangat bagus Gerriel dan Virio enyah dari hidup Rosie. Demi menghormati ibunya, Rosie tak membahas kedua pemuda itu lagi. Ia hanya berterima kasih pada keputusan Diame untuk menemaninya di Canaih lalu berkata sebaiknya mereka cepat tidur.

Rosie tak bilang begitu untuk menghindari topik Gerriel dan Virio semata. Satgas sudah memberi tahunya dan Reed bahwa mereka akan menerima serangkaian tes kesehatan berikut wawancara tentang pengalaman di Parasys hari berikutnya. Usut punya usut, Rosie dan Reed bukan satu-satunya yang menerima undangan yang sama. Sebagian anggota forum CAI juga diundang, termasuk Difa.

"Kenapa aku juga?" Difa menyuarakan keheranannya sebelum memicingkan mata pada Rosie. "Kau melakukan sesuatu di Parasys?"

"Aku melakukan segalanya," jawab Rosie ketus. "Mana kutahu kenapa kau ikut dipanggil?"

Meski begitu, Rosie khawatir melihat Difa dijemput anggota Satgas pagi ini. Dia mengakui keheranan Difa beralasan. Difa sama sekali tak terlibat Insiden Parasys ataupun huru-hara Area Putih. Mengapa dia ikut diwawancara?

Kekhawatiran Rosie berkurang kala gilirannya dan Reed dipanggil tiba. Keduanya diperiksa secara terpisah. Begitu memasuki laboratorium kesehatan, Rosie diminta mengganti pakaiannya dengan jubah pasien sebelum diperiksa secara menyeluruh. Dalam lima jam berikutnya, Rosie menerima tes darah, urine, rontgen, CT scan, detak jantung, serta pengambilan sampel kulit dan rambut. Setelahnya, ia diizinkan mengganti pakaiannya kembali lalu istirahat makan siang. Salah satu petugas mengingatkan Rosie untuk bersiap-siap dipanggil lagi satu jam setelah makan siangnya selesai.

Du har nått slutet av publicerade delar.

⏰ Senast uppdaterad: Aug 30, 2023 ⏰

Lägg till den här berättelsen i ditt bibliotek för att få aviseringar om nya delar!

PostludeDär berättelser lever. Upptäck nu