37. Tamu Tidak Diundang

98 13 0
                                    

"Al!" Sapa Abisaka duduk di kursinya.

"Ya ampun Abi! Kenapa kamu baru bangun? Tadi Aliya udah disini dari lagi lho terus masak semua ini! Kamu harusnya itu bangun sejak tadi!" Cibir Roselia.

"Maaf ma! Semalam aku nggak bisa tidur!"

"Kenapa? Kebelet nikah kamu?" Tanya Roselia.

Abisaka melirik Aliya dan mengusap lehernya. Mungkin iya!

"Udah sekarang kita makan! Mama harus makan banyak biar sehat! Mas Abi juga!" Aliya tidak ingin mendengar hal aneh-aneh.

Dia cukup untuk mendengarnya semalam dari Resvan yang mulutnya lebih ember dari ember. Abisaka menatap semua makanan di meja dan Aliya bergantian. Calon istrinya memang yang terbaik! Beruntung Abisaka segera melamar Aliya jika tidak, dia pasti akan susah move on. Aliya mengambilkan nasi untuk Abisaka dan beberapa makanan ke atas piring.

"Mas! Makan yang banyak ya! Kamu kayaknya kurusan!" Aliya melihat Abisaka.

"Masa sih? Padahal saya rajin olahraga sama gym. Kamu kan lihat tadi otot sa..."

"Mas!" Aliya tersenyum dan meletakkan piring Abisaka cukup keras.

"Apa? Apa tadi? Lihat apa?" Tanya Roselia menatap dua orang yang saling pandang.

"Lihat! Ini ma! Lengan aku! Masa besar gini malah di bilang kurusan? Padahal kan Abisaka sering olahraga setiap hari! Haha..." Abisaka tertawa dengan wajah merahnya.

"Iya ma! Haha... Mama juga makan! Mama mau apa, biar aku ambilin!" Aliya buru-buru mengambilkan makanan untuk Roselia.

Jangan sampai Roselia tahu bisa-bisa mereka akan dinikahkan detik ini juga.

"Selamat siang semuanya! Ada acara apa nih? Kok banyak banget makanannya?"

Aliya menatap Enzo yang datang tanpa diundang, kenapa Enzo datang ke rumah ini? Kenapa dia tiba-tiba datang saat Aliya juga datang? Aliya tidak ingin bertemu Enzo sama sekali. Hanya Enzo yang terang-terangan memintanya pergi dari rumah ini.

"Enzo? Sini nak! Calon istrinya Abisaka udah masak banyak nih, ayo makan sama-sama. Jangan sungkan-sungkan!" Roselia memanggil Enzo mendekat.

"Apa ini Tante?" Tanya Enzo melihat semua makanan di meja.

"Ada garang asem, ayam kecap, terus ini balado telur, ini kesukaan Tante. Tumis brokoli buatan Aliya. Ayo makan!" Ajak Roselia.

"Ternyata aku datang tepat waktu! Aku juga ingin makan tante." Enzo tersenyum dan mengambil piring tanpa malu-malu.

"Al! Saya tambah boleh?" Tanya Abisaka menghabiskan ayamnya.

"Tambah apa mas?"

"Ayam sama tumis brokoli!" Pinta Abisaka.

"Nggak mau garang asem! Coba garang asem dulu ya! Biar enakan kamu nya. Ini dibuka dulu!!" Aliya membuka satu garang asem untuk Abisaka.

Abisaka tersenyum dan memakan garang asemnya yang sudah dibuka Aliya. Dia menganggukkan kepalanya merasakan rasa yang begitu kaya di dalam mulutnya. Dia menyukainya! Abisaka memakannya begitu lahap sampai Aliya ikut tersenyum dibuatnya.

"Abisaka kalau ada Aliya jadi manja! Siapa yang ngajarin kamu? Aliya semoga kamu betah ya sayang sama Abisaka. Mama jadi heran sebenarnya yang tua itu dia atau kamu!" Sindir Roselia pada Abisaka.

"Kenapa ma? Abisaka manjanya sama calon istri sendiri!" Abisaka tersenyum cerah dan menatap Aliya penuh sayang.

"Tuh Al!"

"Nggak tahu ma! Aku juga heran sama Mas Abi. Cepat dimakan, saya mau bicara sama Mas Abi nanti!"

"Kenapa? Soal pernikahan kita?" Tanya Abisaka.

ALIBI ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang