36. Kunjungan

109 12 0
                                    

"Assalamualaikum!"

"Wallaikumsalam! Calon mantu mama! Masuk sayang!" Roselia tersenyum melihat Aliya yang datang.

"Mas Abi udah bangun?" Tanya Aliya masuk ke dalam rumah yang dulu sempat dia tinggali.

"Belum kayaknya! Semalam dia kesenangan kamu terima lamaran dia jadi bangun siang dia! Resvan sih udah berangkat ke kampus. Kamu bawa apa ini?" Tanya Roselia melihat Aliya membawa banyak barang.

"Dari Abi sama Umi! Mama udah makan? Kok mama jadi kurus kayak gini!" Tanya Aliya yang sejak semalam ini bertanya.

Aliya baru menyadarinya, bahwa Roselia, Resvan, ataupun Abisaka menjadi begitu kurus dari 5 bulan yang lalu. Apakah mereka tidak makan dengan baik selama ini? Roselia tersenyum memamerkan giginya yang masih sangat sehat.

"Ibu nggak doyan makan non! Padahal saya udah buat banyak makanan tapi nggak pernah habis. Den Abi sama Den Resvan juga. Mereka semua nggak pernah makan banyak setelah Non Aliya pergi. Saya juga bingung harus apa." Keluh Budhe Siti.

"Budhe! Gimana kabar budhe?" Tanya Aliya tersenyum melihat Budhe Siti.

"Baik non!"

"Mama harus makan dong! Kenapa nggak pernah habis?" Tanya Aliya mulai pergi ke dapur.

"Lidah mama kayak hambar! Makan itu nggak enak! Kamu juga nggak ada di rumah. Mama kepikiran terus kalau kamu marah sama mama!"

Aliya menggelengkan kepalanya, dia jadi tahu darimana sifat Abisaka berasal. Aliya bergerak mencari bahan makanan dan membuat makanan untuk semua orang. Mumpung dia memiliki jatah libur, jadi dia meluangkan waktu ke rumah calon mertuanya. Alita tersenyum mengingat bahwa dia bukan lagi Diana yang menjadi anak kandung keluarga ini tapi Aliya calon menantu Keluarga Ramaya.

"Kamu masak apa?"

"Garang asem! Biar mama semangat makan!"

"Pasti enak! Mama tunggu deh!"

"Mama belum makan?" Tanya Aliya megambil lebih banyak bumbu.

"Tadi cuma roti!"

"Mama tunggu ya, biar Aliya yang masak sama Budhe! Budhe tolong bantuin saya ya! Hari ini kita masak besar!" Aliya tersenyum penuh keyakinan.

"Siap!"

Roselia berjalan dengan hati begitu riang gembira, apakah dia harus memberitahu keluarganya yang lain kalau dia akan segera mendapat menantu? Roselia mengangguk dan memfoto Aliya dari belakang.

"Calon mantu udah di rumah gaess! Siap-siap Abisaka nikah bulan ini! Kirim!" Roselia cekikikan melihat grup keluarganya yang menjadi ramai karena kirimannya.

💗💗💗

"Enzo! Ini Tante Roselia udah punya calon mantu lho! Sebentar lagi Abisaka nikah nih! Kamu nggak mau gitu kenalin mama sama calon istri kamu?" Tanya Kinanti pada anak laki-lakinya.

"Apa? Calon mantu? Maksudnya calon istrinya Abisaka?"

"Iya! Lihat nih! Duh, lagi masak dia di rumahnya tante kamu! Mantap juga pilihannya Abisaka, cantik lagi! Sama kerudungan!"

Enzo menghampiri Kinanti dengan begitu terburu-buru. Apa yang dia dengar? Enzo melihat foto di handphone mamanya. Tidak mungkin itu Aliya. Tapi siapa jika bukan Aliya? Bukankah Abisaka suka kepada gadis itu?

"Mana ma?"

"Lihat nih! Mama zoom! Aduh, Enzo! Kamu kapak nikah sih? Mama mau nih gendong cucu pasti tante kamu udah mau tuh punya cucu! Mama pengen deh!"

Mata Enzo membulat melihat wajah Aliya disana. Benar-benar Aliya. Tapi kenapa Aliya kembali lagi setelah 5 bulan lamanya? Kenapa? Enzo tersenyum lebar dan menyibak rambutnya ke belakang. Dia akan pergi ke sana! Dia akan menemui gadis itu!

"Ma, Enzo pergi dulu!"

"Kemana?"

"Ke rumahnya Abisaka! Enzo mau lihat calon istrinya Abisaka!"

💗💗💗

"Ma, aku bangunin Mas Abi dulu ya! Kok belum bangun sih dia?"

"Biasa sayang! Molor! Kalau nggak bangun siram air aja! Biasanya mama gitu!"

Aliya menganggukkan kepalanya, dia akan menyiram Abisaka jika laki-laki itu tidak kunjung bangun juga. Padahal dia kemari untuk berbicara hal penting dengan Abisaka. Aliya berjalan menuju kamar Abisaka dan berhenti di depan pintu kamarnya. Entah kenapa dia sangat takut untuk masuk ke kamar yang beraura gelap ini.

Tokkk... Tokkk...

"Mas Abi bangun! Mas! Mas Abi!"

Tokkk... Tokkk...

Aliya menunggu beberapa saat tapi Abisaka tidak segera membukakan pintu untuknya. Dengan terpaksa dia membuka pintu pelan dan melihat ada apa di ruangan ini. Aroma maskulin langsung tercium di indera penciuman Aliya. Matanya melihat sekeliling dan menemukan kamar bernuansa begitu gelap. Banyak perabotan kayu dimana-mana. Kakinya melangkah masuk dan mendekati tempat tidur dengan seseorang yang sedang tertidur disana.

"Dadar kebo banget! Emangnya semalam dia nggak tidur? Bukannya pulangnya nggak malam-malam?" Aliya mendekati Abisaka.

Dilihatnya laki-laki itu tertidur dengan posisi tengkurap. Mau sampai kapan Abisaka akan tidur seperti itu?

"Mas! Mas! Mas Abi! Bangun! Masa kamu tidur terus sih? Mas! Mas Abi!" Panggil Aliya.

"Ngroookkkk..."

"Astaghfirullah! Kayaknya emang harus disiram! Atau nggak... Mas Abi! Gempa! Gempa! Gempa!" Teriak Aliya menggoyangkan tubuh Abisaka.

"Hah? Gempa! Gempa! Mama!" Teriak Abisaka melompat keluar dari balik selimutnya.

"Astaghfirullah!" Aliya menutup matanya dengan tangan.

Apa yang baru saja dia lihat? Aliya mengintip dan mendapati Abisaka yang diam berdiri.

"Al?" Abisaka menatap dirinya sendiri dan segera mengambil selimut untuk menutupi tubuhnya.

Kenapa Aliya bisa berada di kamarnya? Abisaka mengacak-acak rambutnya dan berjalan mundur pelan.

"Al! Kok kamu bisa disini?" Tanya Abisaka mengeratkan selimutnya.

"Bisalah! Hari ini hari libur! Mas Abi juga nggak bangun-bangun? Tadi saya udah bangunin sejak tadi! Saya tunggu dibawah! Cepat pakai baju! Saya nggak lihat apa-apa kok!" Aliya memalingkan wajahnya yang memerah dan berjalan menuju pintu.

Abisaka menggeram marah, pasti Aliya sudah tahu tadi! Kenapa juga dia tidak memakai baju hanya celana boxer? Abisaka melihat kepergian Aliya dan segera menutup pintu. Dia harus cepat-cepat keluar. Calon istrinya sudah menunggunya!

Aliya menutup wajahnya yang begitu merah. Baru kali ini dia lihat langsung tubuh laki-laki. Aliya menggelengkan kepalanya dan melihat pintu kamar Abisaka yang sudah tertutup. Dia tidak akan lagi membangun Abisaka jika belum sah.

"Tapi bagus juga! Emang bisa ya punya perut kotak-kotak kayak gitu? Astaghfirullah! Aku lagi mikirin apa sih? Sadar, Aliya! Masih belum muhrim!"

💗💗💗

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

ALIBI ( END )Where stories live. Discover now