Chapter 21 Patah Hati Pertamaku

29 27 4
                                    

"Jun Seonbae!" Ji Hyun berlari-lari kecil sambil terus mengintili Young Jun dari belakang.

"Jangan mengikutiku terus!"

"Kau besok pulang ke Korea khan? Naik pesawat apa? Aku boleh ikut denganmu khan?" Ji Hyun terus mengikuti Young Jun dari asrama sampai kampus.

"Sesukamu sajalah!" Young Jun selalu menjaga imagenya di hadapan Ji Hyun, tetapi dalam hatinya sebenarnya ia sedang melonjak kegirangan. Jika dulu ia merasa terganggu karena kehadiran Ji Hyun, sekarang Young Jun malah senang jika gadis itu berada di sampingnya. Ji Hyun seperti mataharinya yang selalu bersinar dan menghangatkan hatinya yang terlalu beku.

Tidak ada yang tahu apa sebenarnya hubungan Ji Hyun dan Young Jun. Mereka semakin sering terlihat berdua. Meski tidak ada kata-kata 'suka' yang terluncur dari mulut Young Jun, tapi Ji Hyun sangat yakin kalau Young Jun perlahan mulai menyukainya. Ji Hyun percaya hal itu.

"Hey, Ji Hyun! Are you going to Korea tomorrow?"

"Yes Alice. I should. Young Jun besok ke Korea, jadi aku harus mengikutinya," Ji Hyun membisikkan sesuatu di telinga temannya itu, "Aku akan mendatangi rumahnya." Ucap Ji Hyun sambil tersenyum malu.

"Do you really love him so much?"

"Of course!" Ji Hyun menjawabnya dengan cepat. "Dia itu sosok yang sempurna menurutku. Dia tampan, pintar, dan yang terpenting keluarganya sangat kaya," Ji Hyun tersenyum-senyum sendiri membayangkan ayahnya pasti akan setuju jika Ji Hyun menikah dengan Young Jun.

"Jadi karena Young Jun kaya, lalu kau sangat menyukainya?"

"Tentu saja! Apa kau bodoh menyia-nyiakan lelaki seperti dia?" Ji Hyun menyikut lengan Alice. Ji Hyun sudah bertekad tidak akan melepaskan Young Jun selamanya. Karena sudah lama ia mengejar Young Jun, maka tidak mudah baginya untuk melepaskan lelaki itu. Ia akan berusaha dengan cara apapun supaya Young Jun bisa jatuh cinta padanya.

***

Young Jun baru saja keluar dari kelasnya ketika melihat Ji Hyun sedang duduk di bangku taman fakultas. Ia mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Sebuah amplop yang berisi tiket ke Korea yang sengaja ia beli untuk Ji Hyun. Kali ini ia akan mengutarakan segalanya pada Ji Hyun mengenai perasaannya yang sebenarnya. Perasaannya yang mulai berbunga-bunga saat Ji Hyun di dekatnya. Perasaannya yang menghangat seolah musim dingin telah berganti dengan musim semi. Ia tidak mau lari lagi. Ia tidak mau menutup diri lagi. Ia ingin memulai segalanya yang baru dengan Ji Hyun.

Young Jun datang menghampiri Ji Hyun dari belakang. Ia berjalan pelan-pelan karena takut mengganggu gadis itu yang sedang berbicara dengan temannya.

"Jadi karena Young Jun kaya, lalu kau menyukainya?"

"Tentu saja!"

Badan Young Jun langsung beku sesaat. Semua aliran darahnya terasa terhenti. Tenggorokannya tercekat seolah tidak bisa mengatakan apapun. Telinganya tidak bisa mendengar kata-kata yang berikutnya keluar dari mulut Ji Hyun. Genggaman tangannya meremas amplop yang ada di tangannya dengan gemetar. Ia merasa dihujani ribuan jarum dari langit. Ia tidak pernah menyangka kalau selama ini Ji Hyun menyukai dirinya hanya karena ia anak orang kaya. Perasaan Ji Hyun padanya tidak tulus.

"Huh, bodohnya aku ini," sesal Young Jun. Wajahnya tampak menyemburatkan kekecewaan yang sangat dalam. Hatinya terus menolak apa yang telah didengarnya sehingga ia memutuskan untuk pergi secepatnya dari tempat itu. Baru kali ini Young Jun merasakan hatinya tersayat-sayat ini. Jadi ini yang dinamakan sakit hati?

"Apa kau benar-benar menyukainya karena hartanya?" pertanyaan Alice membuat Ji Hyun terdiam. "Mmm...I think you falling in love with him."

Rooftop MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang