Chapter 15 Pertemuan Kembali

38 33 8
                                    

Ji Hyun sudah menunggu setengah jam lamanya di depan ruangan interview. Ia menatap beberapa pelamar yang lain. Ada sekitar enam orang lagi termasuk dirinya yang belum diinterview. Ia sebenarnya merasakan firasat yang tidak enak saat memasuki lobi gedung. 

Tapi ia tepis pikiran-pikiran seperti itu. Kau harus percaya diri Han Ji Hyun. Kau ini lulusan luar negeri. Mereka pasti akan menerimamu.

"Han Ji Hyun Ssi!" panggil salah seorang wanita yang keluar dari dalam ruang interview.

"Iya," Ji Hyun mengikuti wanita itu masuk ke dalam ruangan. Ia melihat ke deretan meja penginterview. Ada empat kursi penginterview di sana, tapi satu kursinya kosong. Hanya ada tiga orang penginterview. 

Dua orang wanita, yang satu berusia 30 tahunan dan yang satu 45 tahunan. Penginterview yang lain seorang pria tengah baya berusia 40 tahunan yang melihat Ji Hyun dari atas sampai bawah. Ji Hyun sudah terbiasa di pandangi seperti itu oleh laki-laki. 

Makeupnya yang tebal dan pakaiannya yang mini membuat para lelaki itu membelakkan mata mereka saat melihat Ji Hyun. Ia duduk setelah dipersilahkan duduk oleh salah satu penginterview.

Interview Ji Hyun sama seperti empat interview sebelumnya. Ia pun mendapatkan tanda silang di semua kertas yang ada di tangan penginterview. Para penginterview tidak melihat sedikitpun potensi dalam diri Ji Hyun. 

Ji Hyun tidak pernah memiliki pengalaman kerja sebelumnya dan pengetahuan mengenai dunia advertising Ji Hyun hanya segelintir saja. Para penginterview itu pun saling menatap satu sama lain seolah memberikan isyarat satu sama lain. 

Hanya satu hal yang menonjol dari diri Ji Hyun. Sikap percaya dirinya yang tidak akan pudar. Ia selalu optimis dan percaya diri dalam hal apapun, terutama saat ini. Ia merasa sangat percaya diri kalau kali ini ia pasti diterima.

Klik

Pintu ruangan interview terbuka. Seorang lelaki tinggi tegap berjalan ke arah penginterview. Ia mengenakan setelan jas berwarna biru tua dengan dasi garis-garis asimetris hitam biru.

Potongan rambutnya yang bergaya Revealed Short Curly Hair membuat lelaki itu terlihat sangat tampan. Gaya rambut itu menampilkan kedua sisi rambut yang dipotong pendek dan bagian tengah rambut yang dijatuhkan ke depan atau ke samping. Potongan rambut ini sedang tren di kalangan para eksekutif Korea dan sangat cocok untuk lelaki tersebut.

Saat melihat lelaki itu masuk ke dalam ruangan, Ji Hyun langsung membelakkan kedua matanya lalu menundukkan kepalanya supaya wajahnya tidak terlihat oleh lelaki itu. Ia mengenal lelaki itu dan ia tidak ingin bertemu dengannya lagi. Oh God! Kenapa aku harus bertemu dengannya di sini? Jangan-jangan firasat buruk tadi?

"Manager Kim!" semua penginterview langsung berdiri dan memberikan hormat dengan cara membungkukkan badannya.

"Maaf, aku terlambat. Aku baru saja selesai meeting dengan direksi," lelaki yang dipanggil manager Kim itu duduk di kursi kosong penginterview. 

"Ayo kita lanjutkan lagi interviewnya!" ia menatap Ji Hyun yang ada tepat di depannya. Ia tampak tidak asing dengan wajah Ji Hyun yang ada di hadapannya itu. Ia pun mencoba melihat dengan teliti siapa yang saat ini ada di hadapannya. Matanya menelusuri wajah Ji Hyun yang kini sedang menunduk sambil menutupi wajah dengan tangannya.

Kenapa ia menatapku seperti itu? Tidak. Anggap saja kau tidak mengenalku sehingga aku bisa segera pergi dari tempat ini. 

Ji Hyun tambah menunduk sambil memalingkan wajahnya. Kedua matanya menyipit, alisnya bertaut satu sama lain, dan bibirnya ia gulum ke dalam. Ia benar-benar tidak menyangka akan bertemu lagi dengan lelaki ini setelah sekian lamanya mereka berdua tidak bertemu lagi.

Lelaki itu tambah penasaran dan semakin teliti melihat Ji Hyun. Sepertinya aku mengenalnya. Tidak mungkin dia ada di sini sekarang. Lelaki itu dengan cepat mengambil berkas yang ada di samping penginterview sebelahnya dan melihat CV Ji Hyun. Saat melihat foto Ji Hyun, ia merasa yakin 100% kalau Ji Hyun yang ada di hadapannya adalah Ji Hyun yang ia kenal. Betul itu dia.

***

Young Jun menatap keluar jendela apartemennya. Dari jendela apartemennya terlihat dengan jelas Jongno Tower yang ada di dekat kantornya.

Ia memang sengaja menyewa sebuah apartemen di dekat kantor supaya lebih mudah mondar mandir ke kantor jika ada keperluan mendadak. Ia harus bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan ayahnya. Sudah setahun ini ia menjabat sebagai manager di perusahaan milik ayahnya.

Tatapan Young Jun terlihat kosong. Hari ini ia bertemu lagi dengan gadis yang dulu pernah hadir di kehidupannya. Young Jun sangat terkejut tapi juga senang melihat gadis itu lagi setelah beberapa tahun mereka tidak bertemu. 

Gadis itu tetap sama dan tidak ada yang berubah dari dirinya. Pancaran sinarnya yang membuat siapa saja menjadi silau karena melihatnya, termasuk Young Jun. Young Jun sudah tahu kalau ayah Ji Hyun meninggal dan keluarga Ji Hyun saat ini sudah bangkrut. 

Tapi Young Jun tidak menyangka kalau Ji Hyun melamar di perusahaannya. Apa Ji Hyun tidak tahu kalau perusahaan yang ia lamar adalah perusahaan ayah Young Jun? Young Jun rasa kalau Ji Hyun tahu, ia tidak akan melamar ke sana.

Young Jun pun teringat percakapannya dengan para penginterview setelah sesi wawancara berakhir. Ia meminta para penginterview itu untuk meluluskan Ji Hyun. Mengingat keluarga Ji Hyun yang sudah bangkrut, Ji Hyun pasti saat ini membutuhkan pekerjaan. 

Gadis seperti Ji Hyun tidak mungkin mau bekerja jika ia masih mempunyai uang yang berlebih. Young Jun hanya ingin menolong gadis itu. Gadis yang sudah membuatnya menyesali semua perbuatannya di masa lalu. Penyesalan yang selalu saja datang terlambat.

                                                                                             ***

Notes:

Ssi digunakan sebagai kata hormat yang digunakan di belakang nama orang yang belum terlalu akrab

Rooftop MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang