Chapter 19 Hari Pertama Bekerja

34 28 11
                                    

"Tampaknya dunia kerja ini tidak seperti apa yang kubayangkan"

Hyun Soo tampak berjalan dengan cepat menuruni anak tangga yang ada di depan rumahnya. Beberapa kali ia menarik tali tas gitarnya karena turun merosot dari pundaknya. Ia benar-benar mengumpat kejadian hari ini. Gara-gara tetangga sebelahnya, ia jadi terburu-buru seperti ini. Belum lagi wewangian yang ditinggalkan oleh Ji Hyun pasti tidak akan hilang selama seharian. Benar-benar membuat kepalanya pusing ketika mencium aromanya.

Hyun Soo bertanya-tanya apa sebenarnya yang digunakan Ji Hyun untuk mandi. Kenapa baunya bisa sangat menyengat? Apa ia menggunakan satu botol parfum untuk mandi?

'Astaga!" Hyun Soo dikagetkan oleh kedatangan seorang gadis yang tiba-tiba ada di sampingnya. Gadis yang tadi pagi menumpang mandi di rumahnya dan telah membuat kehebohan di pagi hari.

"Isshh, kau lagi," Hyun Soo tidak berharap ia bertemu lagi dengan Ji Hyun karena setiap Hyun Soo bertemu dengan Ji Hyun, pasti ada saja masalah yang ditimbulkan gadis itu.

Hyun Soo mendengar suara ketukan heels Ji Hyun yang terasa nyaring di telinga Hyun Soo. Ia pun menoleh dan melihat dandanan Ji Hyun dari kepala sampai mata kaki. Seperti biasa wajah Ji Hyun selalu tebal oleh makeup yang ia kenakan. Rambutnya kali ini diikat ke belakang dengan poni yang masih terurai menutupi dahi dan alisnya. Sebelum berangkat, Ji Hyun sebenarnya ingin menggerai rambutnya, tapi karena cuaca yang panas, ia akhirnya mengikat rambutnya itu. Dress mini kuning gading dengan balutan blazer hijau muda pupus di atasnya membuat Ji Hyun benar-benar terlihat seperti seorang fashionista sejati ditambah dengan tas Channel kremnya dan sepatu Jimmy Cho 11 cm berwarna hijau tua.

"Mau ke mana kau dengan dandanan seperti itu?" Hyun Soo melirik dandanan Ji Hyun.

"Halte bis. Aku tidak menyangka diriku akan naik bis ke kantor," jawab Ji Hyun dengan santai.

"Haaah? Dengan pakaian seperti ini?" tanya Hyun Soo tidak percaya.

"Kenapa sih? Tidak ada yang salah dengan pakaianku," Ji Hyun tetap percaya diri menggunakan gaya pakaiannya itu. Dress mini di bawah pantatnya yang membuat semua lekuk tubuhnya terlihat. Jika ia membungkukkan badannya 450 derajat saja, sudah pasti dalaman di dalam roknya akan kelihatan.

Hyun Soo tertawa geli melihat pakaian Ji Hyun. "Kuberitahu kau! Jam segini, bis pasti akan penuh dan kau..." Hyun Soo melihat sepatu Ji Hyun, tertawa kecil, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kau tidak akan bisa naik bis dengan baju dan sepatu seperti itu. Pulang dan ganti baju sana!"

"Kenapa sih kau cerewet sekali. Suka-suka aku ingin memakai baju seperti apa. Cih, sukanya mengomentari orang saja!" Ji Hyun mendongakkan kepalanya dan tetap terus berjalan.

Saat mereka berdua sampai di halte bis, bis hijau tua dengan nomer 172 sampai tepat di depan halte. Ji Hyun dan Hyun Soo sama-sama masuk ke dalam bis itu. Kepala Ji Hyun celingukan mencari tempat duduk, tentu saja semua tempat duduk yang ada di sana sudah penuh. Ji Hyun dengan terpaksa berdiri. Hyun Soo dengan tenang berpegangan pada tiang yang ada di dalam bis. Ji Hyun melirik sekilas ke arah Hyun Soo.

Aku tidak akan melakukannya. Tiang-tiang itu pasti kotor. Aku tidak mau tanganku terkena kuman. Ji Hyun mengepalkan kedua tangannya.

Di halte berikutnya, beberapa orang penumpang menyeruak masuk sehingga Ji Hyun terdorong masuk lebih ke dalam bis. Hyun Soo mengirimkan sinyal dengan matanya supaya Ji Hyun berpegangan pada tiang bis, tetapi Ji Hyun malah menggelengkan kepalanya.Dalam beberapa menit, bis itu sudah penuh sesak oleh penumpang. Pada jam tujuh hingga delapan, semua kendaraan umum yang ada di Seoul mulai dari bis sampai subway pasti akan penuh dengan orang-orang yang akan berangkat kerja.

Rooftop MelodyWhere stories live. Discover now