Chapter 9 Teman yang Tidak Berguna

38 40 2
                                    

Ji Hyun tiba di sebuah hotel di kawasan Jongno. Ia menyuruh clerk (petugas hotel pembawa koper) untuk membawa semua koper-kopernya yang jika di total bisa mencapai lima koper lebih. Ji Hyun telah tiba di hotel milik Yoo Min. Ji Hyun dengan percaya diri memasuki lobi hotel. Ia berjalan menuju bagian resepsionis hotel itu.

"Aku pesan kamar satu untuk sebulan," Ji Hyun menatap ke sekeliling hotel. Hmm, hotelnya lumayan bagus juga untuk ukuranku.

"Harap melunasi biayanya terlebih dahulu!" Ji Hyun disodorkan secarik kertas yang berisi nominal biaya hotel tersebut dan matanya langsung membelalak. Matanya selama ini tidak pernah terkejut saat melihat nominal yang berderet panjang, karena ia hanya perlu mengeluarkan salah satu credit card dari dalam dompetnya, tetapi kali ini ia tidak bisa melakukan hal itu lagi karena semua credit cardnya sudah dibekukan.

Ji Hyun terus berkelit dengan pihak resepsionis karena resepsionis itu tetap bersikeras supaya Ji Hyun mematuhi peraturan dari hotel yang harus membayar lunas nominal yang disodorkan resepsionis. 

Ji Hyun mengatakan kalau ia teman dekat anak pemilik hotel dan meminta untuk diperbolehkan membayarnya setengah saja. Resepsionis itu sama sekali tidak percaya. Ia mengira Ji Hyun adalah penipu. Ia pun memanggil managernya dan beberapa menit kemudian Ji Hyun sudah berhadapan dengan manager hotel itu.

"Kalau kalian tidak percaya, telepon saja Yoo Min sekarang!" Ji Hyun sibuk mencari nomer telepon Yoo Min di handphonenya dan menyodorkannya kepada manager hotel. "Kalian semua pasti akan dipecat olehnya nanti!" ucap Ji Hyun emosi. Selama ini ia tidak pernah diperlakukan tidak hormat oleh hotel manapun. Mereka akan dengan senang hati menyambut kedatangan Ji Hyun saat gadis itu menginap di hotel manapun.

"Tanyakan siapa namanya?" suara Yoo Min terdengar samar-samar di telinga Ji Hyun.

"Han Ji Hyun! Katakan padanya kalau TEMANnya yang bernama Han Ji Hyun datang!" Ji Hyun mengucapkan kalimat itu dengan jelas dan menekankan kata teman. Oh, aku tidak percaya akan berbuat serendah ini. Ji Hyun memijat pelan pelipisnya.

Ji Hyun kemudian tersenyum melihat manager hotel yang terus menerus mengangguk saat Yoo Min berbicara. Tampaknya ia sudah kena omel habis-habisan oleh atasannya. Manager hotel itu pun menutup teleponnya.

"Jadi, mana kuncinya? Aku ingin cepat-cepat beristirahat sekarang," Ji Hyun menadahkan tangan kanannya ke depan wajah manager hotel tersebut dan manager hotel itu langsung menarik tangan Ji Hyun dengan kasar.

"Sebelum saya memanggil security, sebaiknya Anda segera pergi dari sini!" usir manager hotel.

"Apa?" Ji Hyun tidak mempercayai pendengarannya kali ini.

"Nona Yoo Min menyuruh saya mengusir Anda. Ia mengatakan kalau ia tidak pernah memiliki teman bernama Han Ji Hyun dan ia memastikan kalau nama Anda harus di blacklist dari semua hotel kami," perkataan manager hotel seperti tamparan keras di wajah Ji Hyun. Ia merasa harga dirinya sudah diinjak-injak.

"Okey! Fine! Aku juga tidak akan sudi menginjakkan kakiku lagi di hotel ini lagi!" semprot Ji Hyun sambil menyeret koper-kopernya dengan kesusahan. "Awas kau Kang Yoo Min! Berani-beraninya kau memperlakukan aku seperti ini! Seorang Han Ji Hyun diperlakukan seperti ini? Benar-benar cari mati dia! Lihat saja nanti kalau aku bertemu dengannya!" Ji Hyun terus saja mengomel tak jelas sambil berjalan ke depan jalanan. 

Ia kemudian memanggil taksi dan menyuruh supir taksi itu untuk membantunya memasukkan koper-kopernya ke dalam bagasi. Koper-koper yang ia bawa tampak tidak muat ke dalam bagasi sehingga supir taksi itu harus meletakkannya sebagian di jok depan.

"Agassi mau ke mana?" supir taksi itu menoleh ke belakang.

"Distrik Jongno," Ji Hyun menatap secarik kertas yang diberikan oleh bibi Hwan.

                                                                                                               ***

Rooftop MelodyWhere stories live. Discover now