O9. Masa SMA

12 5 1
                                    

Permainan keyboard Rick mengakhiri lagu Salam Untuk Dia dari Voodoo yang untuk ketujuh kalinya dinyanyikan oleh Natsuki

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Permainan keyboard Rick mengakhiri lagu Salam Untuk Dia dari Voodoo yang untuk ketujuh kalinya dinyanyikan oleh Natsuki.

"Sekali lagi," ucap Natsuki menggenggam erat-erat mic yang terpasang di standnya. Tak seperti Natsuki biasanya, wajahnya kini tampak begitu serius. Rambut bagian depannya agak basah oleh keringat, pun dengan leher putihnya.

Tak jauh berbeda, Aram dan yang lain juga sama-sama berkeringat setelah tanpa henti memainkan 11 lagu.

"Bengek gue bengek. Napas dulu nggak, sih, Nat?" Lelaki berkemeja cream motif kertas manga Detektif Conan dan celana hitam diatas lutut menggapai-gapai dinding kaca di samping.

"Sekali lagi." Bukan, itu bukan Natsuki yang bicara, melainkan Aram.

"Aramnjoy jangan ketularan Natsunjoy, heh." Rick yang sukses bersandar di dinding kaca berkata demikian.

"Ini buat panggung terakhir kita di Lentera," ucap Natsuki yang wajahnya sudah tak seserius tadi.

Tidak seperti Rick yang protes dengan mulutnya, Wara dan Daffa sama-sama bergerak dari posisi dan menjatuhkan diri di atas sofa yang tersedia. Mengambil kipas portabel di atas meja, Wara menyalakan benda putih itu dan mengarahkannya pada wajah. "Katanya istirahat itu bagian dari pekerjaan," timpal Wara sedatar uang baru keluar.

Membuang egonya, Natsuki akhirnya menghela napas kuat. Melepaskan gitar dari tubuhnya dan beranjak mengambil botol air berwarna hitam transparan yang tersedia. Aram pun sama, setelah menyimpan gitar, pria itu membuka pintu kaca studio berharap agar suasana jadi lebih segar.

Daffa menggaruk pelipis, memeluk bantal sofa dan berkata, "Buat lagu terakhir jadinya mau apa? Masa SMA apa Sebuah Kisah Klasik punya Sheila on 7?"

Sebenarnya sebagai pemeran utama pesta kelulusan sekitar dua minggu lagi, Element tak seharusnya tampil. Pihak sekolah pun meminta agar kelas 12 nikmati saja apa yang dirancang adik kelas mereka, tapi Rick dan Natsuki dengan sangat niat membuat proposal dan mengajukannya pada Ketua OSIS agar Element diberikan waktu tampil. Sempat ditolak memang, tapi dengan kekuatan ngotot duo berisik itu, setelah banyak pertimbangan dan izin dari kepala sekolah, sang Ketua OSIS akhirnya mengizinkan hingga Element akan tampil sebagai penutup nanti dengan tiga lagu pilihan.

"Yang Masa SMA udah dinyanyiin waktu selesai US, kan?" Pria berkaos hijau tua sedikit kebesaran dengan tumbler di tangan membuka suara. Si pemilik rumah, Natsuki.

"Itu nggak resmi. Tiba-tiba aja kita digiring ke tengah lapang dan nyanyi bareng tanpa rencana. Mana dulu pada banjir air mata lagi, padahal kelulusan aja belum keluar," timpal Rick ikut dalam obrolan. "Masa SMA, tuh, masterpiece yang wajib kita bawain nanti," tambahnya.

"Tapi terlalu klise," ucap Natsuki tak setuju.

"Identitas lebih tepatnya," timbrung Wara.

"Gue, sih, ikut suara terbanyak aja," kata lelaki berjaket merah hitam yang entah sudah berapa hari tak dicuci.

I Need Your LifeWhere stories live. Discover now