ORPHAN 2 | AFTER HIS GONE [COMPLETE]

25. PORN ADDICTED

Setelah melewati 7 hari masa skors, akhirnya hari ini ketiga sahabat itu sudah bisa kembali menginjakkan kaki mereka di sekolah.

Pihak sekolah sudah mengizinkan mereka untuk kembali sekolah dengan syarat mereka tidak mengulangi perbuatan buruk itu lagi. Dan jika mereka ketahuan melakukannya lagi, maka pihak sekokah berhak untuk mengeluarkan mereka dari sekolah.

"Hya!!! Haechan-aahhh!!" Pekik Renjun dengan raut berseri-seri ketika melihat salah satu sahabatnya tengah berjalan sendirian menuju gerbang sekolah.

Anak yang dipanggil itu pun menolehkan kepalanya kebelakang dengan senyum sumringah mendengar pekikan seseorang yang sudah sangat ia hafal suaranya.

"Omo Omoo.. pasti kangen berat nih sama aku"

Anak yang telah berlari kearah Haechan itu pun lansung melompat dan mengunci kepala sahabatnya itu dengan lengan kurusnya.

"Uhuukk uhuukk..! hehh! nggak bisa nafas nihh" gerutu bocah gembul itu kala merasa pasokan udaranya menipis, sementara bocah yang satunya malah tertawa puas setelah mengempit kepala sahabatnya.

Setelah melepaskan kempitannya, kedua anak itu pun saling berpandangan untuk beberapa saat lalu mereka pun tertawa nyaring bersama.

Sungguh rasanya satu minggu terasa sangat lama saat mereka tidak saling bertemu.

Tak berapa lama kemudian terlihat sebuah mobil hitam mewah yang berhenti di depan gerbang sekolah.

Siapa lagi kalau bukan tuan muda Jung Jisung bersama dengan sopir setianya Jung Jeno.

Hari ini Jisung senang sekali karena akhirnya masa skorsnya berakhir.

Ia sudah lelah mengikuti Jeno ke perusahaan setiap hari. Rasanya ia seperti kena mental setiap melihat papanya di ruang meeting.

Ia merasa seperti bocah culun yang sangat tidak pantas bersanding dengan papanya yang begitu berwibawa.

Untung saja semua orang disana sudah mengetahui bahwa ia adalah putra dari Jung Jeno sehingga tidak ada yang merendahkannya, bahkan para staff wanita banyak yang ketakutan saat berpapasan dengannya lantaran mereka telah banyak menggunjingnya sebagai simpanan Jeno.

Untung saja semuanya telah berakhir. Kini ia bisa kembali menjalani kehidupan normal dan bertemu dengan teman-temannya.

"Jisung turun dulu pa" pamit Jisung pada Jeno setelah mengecup pipi kanan dan kiri pria itu.

"Iya sayang. Oh iya, sepertinya nanti papa tidak bisa menjemput, nanti papa suruh tuan Choi untuk menjemputmu" ujar Jeno pada sang putra.

"Jisung bisa pulang sendiri loh pa" goda anak itu pada papanya. Ia sangat tau papanya itu tidak akan membiarkannya untuk pulang sendiri apapun yang terjadi. Bahkan Jeno lebih memilih untuk meninggalkan rapatnya daripada tidak ada orang yang menjemput Jisung.