ORPHAN 2 | AFTER HIS GONE [COMPLETE]

6. BE MY SON

"Aku mohon tuan, maafkanlah kami.. kami hanya orang kecil yang membutuhkan uang untuk makan"

"Hya! saekkiya! Diamlah kau! Jangan membuat drama melankolis!  Kau sudah langganan keluar masuk penjara!    Tuan, jangan percaya dengan orang ini tuan, dia seorang bandit besar"

Eric mendengus kasar melihat dua orang pria yang tengah ribut dihadapannya.

Satu pria berseragam polisi dan satu pria berkemeja kotak-kotak dengan celana ripped jeans selutut.

Sudah hampir setengah jam mereka berdebat dihadapan pria itu hingga ia pun ikut pusing melihatnya.

Satu pria terus beralasan bahwa ia terpaksa melakukan penjarahan terhadap kakak kandungnya Jung Jeno, sedang pria satunya terus meyakinkan bahwa pria itu sudah berkali-kali melakukan perjarahan terhadap banyak orang.

"Tuan, mana mungkin aku tega merampok seseorang yang hampir saja bunuh diri. Aku hanya mengajaknya minum agar dia melupakan beban pikirannya tuan" memelas pria itu pada  Eric.

"Hya saekkiya! Berhentilah berbohong! Semua bukti sudah mengarah padamu! kartu kredit, uang 3 juta won, jam tangan rolex dan cincin perak milik korban berada padamu, mana mungkin benda-benda itu meloncat sendiri kedalam saku celana mu!" bentak petugas itu terus mendesak pria jangkung dihadapannya.

"Sudah kubilang, aku pasti dijebak! Aku sungguh tidak tau kenapa barang-barang itu ada didalam saku celanaku"

"Aisshh shiball!! Hentikan omong kosongmu itu!"

"T-tuan, kami mohon lepaskan kami, kami memiliki keluarga yang membutuhkan uang dari kami tuan, jika kami dipenjara, bagaimana dengan keluarga kami tuan"

Kini wanita yang ada disamping pria jangkung itu ikut berbicara. Ia ikut memohon pada Eric agar dilepaskan dari hukuman penjara yang akan mereka terima bila Eric tidak mencabut tuntutannya.

"Hya! Jalang! Tidak usah ikut campur, kau juga bersalah atas masalah ini, kau  pasti juga telah melecehkan korban sampai dia tidak sadarkan diri!"

"Aku berani bersumpah! Aku tidak melakukan hubungan apapun dengan pria itu!"

Petugas itu berkacak pinggang sembari tertawa remeh melihat wanita malam itu."ahahaha.. siapa yang akan percaya, tidak ada yang melihat"

"Cukup! Lepaskan mereka"

Sontak ketiga orang itu membolakan kelopak mata mereka mendengar satu pekikan kalimat dari Jung Eric.

"T-t-tuan.. a-apa..

"Lepaskan mereka"

Kedua bandit itu pun saling bertatapan dengan raut tidak percaya sembari menutup mulut mereka dengan kedua tangannya.

"T-tuan, mereka adalah komplotan penjahat tuan. Mereka akan merugikan orang lain lagi jika mereka dilepaskan" tutur petugas itu masih tidak terima dengan keputusan Eric.