「 55 : Between Us 」

Depuis le début
                                        

Aneh, tapi Jeno justru senang melihat reaksi lucu Renjun.

Baru kali ini Jeno merasa nyaman dengan orang lain walau dirinya tidak begitu dekat dengan Renjun sebelumnya.

Rasanya seperti teman lama yang baru berjumpa hari ini. Jeno merasakan sebuah kerinduan yang sulit dijabarkan dengan kata-kata.

Tiba-tiba hening menyelimuti keduanya. Renjun dibuat keheranan dengan Jeno yang mendadak berhenti tertawa dan kini tengah menatap dirinya dengan pandangan serius.

Sikap aneh Jeno membuat Renjun salah tingkah dengan sendirinya. Dia malu menerima tatapan intens dari Alpha yang ditakdirkan untuknya itu.

Rona kemerahan perlahan menghiasi kedua pipi Renjun.

"A-apa tujuanmu ke sini malam-malam gini?!"

Jeno sampai melupakan tujuannya menyelinap ke sana untuk apa. Tapi karena yang dia inginkan sudah terealisasikan, jadi Jeno sudah cukup puas.

Lalu Jeno menjawab pertanyaan Renjun dengan senyuman tipis yang sanggup menggetarkan hati sang Omega, "Aku merindukanmu, jadi aku menyelinap datang ke mari."

Pernyataan yang tak terduga sama sekali.

Renjun melebarkan mata rubahnya, lantaran tak percaya dengan apa yang baru dia dengar.

"Jangan bercanda.." balas Renjun.

Jeno terkekeh pelan. "Memang susah dimengerti, tapi itulah yang aku rasakan. Selagi aku masih punya waktu luang, aku ingin menemuimu sebanyak yang aku bisa."

Entah angin apa yang membuat Jeno berpikiran seperti itu. Renjun sampai bingung harus bereaksi bagaimana, sebab dia tak melihat datangnya hal ini.

Haruskah dia senang?

Atau menunda kekecewaannya lantaran itu berarti di masa mendatang, Jeno benar-benar serius akan meninggalkannya seorang diri?

Entahlah, Renjun tidak ingin memusingkan hal itu dulu. Situasi saat ini sudah cukup membuat adrenalinnya terpicu secara tiba-tiba.

"Aku serius, Jung. Ayahku bisa menebas lehermu kalau sampai dia memergokimu di kamarku, malam-malam begini...berdua saja..."

Renjun belum ingin menjadi janda yang ditinggal Alpha-nya hanya gara-gara masalah random seperti ini.

Jeno tersenyum lebar, tanpa diduga dia melompat mendekati Renjun untuk menarik tubuh mungil itu ke dalam pelukannya.

Grep

"I miss you..."

Ucapan cheesy yang sukses membuat jantung Renjun berdebar tidak karuan. Pelukan erat Jeno membungkus tubuhnya yang lebih kecil dari sang Alpha.

Aroma segar yang menyeruak dari tubuh Jeno perlahan memenuhi seluruh indera Renjun hingga membuat tubuhnya beraksi secara natural.

"I...miss you too..." Tanpa digiring, Renjun mengangkat kedua tangannya untuk membalas pelukan sang Alpha.

Sepasang anak adam itu saling memeluk dan menghirup aroma tubuh satu sama lain, seolah ingin memenuhi paru-paru mereka dengan feromon khas yang membuat candu.

Jeno yang sudah tidak tahan, perlahan menggendong tubuh Renjun lalu kemudian membawanya jalan menuju ranjang milik sang Omega yang berada di tengah-tengah kamar yang gelap, hanya bercahayakan sinar bulan yang terpantul dari kaca jendela dan balkon.

Tubuh Renjun gemetar dibawah pengaruh feromon Jeno yang begitu tajam dan kuat.

"Akh...Jenooo...." Renjun mendesah lirih ketika bibir kenyal Jeno mulai menggelitik permukaan kulit lehernya.

Vous avez atteint le dernier des chapitres publiés.

⏰ Dernière mise à jour : Jul 25, 2023 ⏰

Ajoutez cette histoire à votre Bibliothèque pour être informé des nouveaux chapitres !

Our Fate 「 The Jung 」Où les histoires vivent. Découvrez maintenant