「 33 : One More Step 」

2.3K 299 32
                                        

Happy Reading dan Jangan Lupa Vote nya
(⑉°з°)-♡

⚠️ Ada adegan kekerasannya dikit dan Tentu tidak patut ditiru ya, mate ⚠️

✿ Our Fate ✿

.

.







“Hei, Jung! Kemari, kami ingin membicarakan sesuatu denganmu.”

Suara yang amat familiar menghentikan langkah kaki Jeno. Pemuda itu menengok kebelakang dimana sumber suara tersebut berasal. Ternyata orang itu adalah Taehan yang datang beserta Hangyu dan kawanan mereka lainnya.

Sontak Jeno menatap mereka penuh waspada, dirinya harus lebih berhati-hati menghadapi anak-anak berotak licik tersebut.

“Apa lagi yang kalian mau?”

Situasi kali ini tidak menguntungkan Jeno, keadaan sekolah sudah sepi berhubung hari sudah menjelang sore dan murid-murid juga sudah berhamburan pulang sejak satu jam yang lalu. Kalau saja tadi dirinya tidak ditahan oleh petugas perpustakaan dan dimintai tolong untuk membantu membereskan beberapa buku, ia pasti juga sudah pulang dari tadi dan tidak akan berurusan dengan anak-anak ini.

Diam-diam Jeno mengerang kesal dalam hati. Berpikir bila kemungkinan besar penjaga perpustakaan sengaja menahannya agar tidak pulang lebih cepat.

“Hei, hei. Jangan ketus begitu pada kami.” Anak-anak itu mulai melangkah maju mendekati Jeno. Layaknya teman dekat, Hangyu menyandarkan siku kirinya pada pundak kanan Jeno, sedangkan Taehan merangkul pundak Jeno dari sisi kiri dengan sok akrab.

“Kita 'kan sudah mau lulus. Tidak baik kalau kita meninggalkan kenangan buruk untukmu bahkan sampai hari-hari terakhir kita berada disatu sekolah yang sama.” Taehan dan mulut busuknya.

“Maka dari itu, untuk menebus kesalahan kami, kali ini kami ingin mengajakmu bersenang-senang,” sambung pemuda itu dengan senyum licik terpatri dibibir.

Jeno memilih diam tak berkomentar, sementara instingnya menyuruh dirinya tetap waspada sembari memperhatikan gerak-gerik orang-orang yang kini mengerubungi dirinya.

“Tidak. Aku harus cepat pulang. Aku tidak bisa pergi bersama kalian.” Jeno menolak mentah-mentah ajakan mereka, sambil menyingkirkan tangan-tangan kotor yang menyentuh pundaknya dengan sok akrab. Itu hanya membuat dirinya risih sekaligus jijik.

Hangyu sudah menduga Jeno akan menolak ajakan mereka dengan berbagai alasan. Lalu matanya melirik Taehan yang berdiri disisi kiri Jeno seakan memberi kode pada teman sepergengannya itu. Taehan yang mengerti kode Hangyu, lantas memberi kode berupa anggukan pada teman-teman mereka yang mengelilingi Jeno.

Menangkap sinyal yang diberikan Taehan, ke-empat pengikut setia Hangyu itu segera memegangi kedua tangan Jeno dengan kuat. Gerakan cepat mereka berhasil mengagalkan rencana Jeno yang hendak kabur. Jeno berusaha meronta, namun cengkraman ke-empat orang didepannya sangat kuat hingga membuat ia kesulitan melepaskan diri.

“Pegangi dia dengan kuat.” Suara tegas Hangyu seakan sedang memerintah anak buahnya.

Kedua mata sipit Jeno mendelik horor melihat sebuah alat suntik berukuran sedang dikeluarkan dari dalam kantong hoodie yang Hangyu kenakan.

‘What the fuck?! Mereka berniat menyuntikkan itu padaku?!’ Jeno tidak habis pikir dengan otak busuk anak-anak itu.

Benar-benar sudah gila rupanya.

Our Fate 「 The Jung 」Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon