「 55 : Between Us 」

3.7K 183 52
                                        

♥︎

Happy readingg~

Jangan lupa Vote & Comment ya 🥰

♥︎

...


"Injunnie..ngapain di luar terus? Ayo, masuk ke dalam. Waktunya kita tidur."

Baekhyun yang tak sengaja mendapati Renjun di teras lantai dua langsung menegur puteranya yang masih belum tidur.

Hari sudah malam bahkan mendekati larut, tetapi Renjun rupanya belum juga memejamkan mata padahal besok masih harus bersekolah.

Renjun yang tengah asyik melamun memikirkan masa depannya seorang diri di teras sontak bangkit berdiri. Daripada ibunya ngomel panjang lebar, lebih baik dia bergegas masuk ke kamar dan bersiap tidur.

"Selamat malam, ibu.." ucap Renjun, dan tak lupa memberikan satu kecupan manis pada pipi sang ibu.

Baekhyun senang melihat Renjun baik-baik saja setelah Taehyung memberitahunya bahwa tanda-tanda 'mana' suci dalam diri Renjun sedikit demi sedikit mulai muncul.

"Maaf ya....ibu agak sibuk akhir-akhir ini, jadi sulit meluangkan waktu untukmu dan Jisungie.." sesal Baekhyun, yang sukses menghentikan langkah Renjun yang hendak menjauh.

Senyum tipis Renjun berikan sebagai tanda bahwa dirinya sama sekali tak mempermasalahkan hal itu. "Tak apa...aku dan Jisung juga sama-sama sibuk dengan kegiatan sekolah dan latihan. Ibu tak perlu khawatir!"

Meski Renjun berkata begitu, hati Baekhyun sama sekali tidak tenang dan merasa bersalah.

"Baiklah kalau begitu...istirahatlah sekarang, dan jangan lupa kunci semua jendela ya."

Renjun hanya mengangguk sebagai jawaban, sebelum beranjak menuju kamar pribadinya.

Memang beberapa bulan terakhir sering terjadi kasus yang tak wajar di sekitar daerah teritorial Klan Park, alhasil sebagai pemimpin dan wakil pemimpin Klan, Chanyeol dan Baekhyun harus merelakan waktu berharga bersama keluarga terkikis untuk menangani masalah yang muncul. Taehyung sendiri juga ikut andil dalam penyelidikan serta menggantikan Chanyeol mengurus perusahaan, jadi ya tak ada orang di mansion selain Renjun dan Jisung.

Blam

Renjun mendesah panjang, entah mengapa perasaannya tidak tenang dan sedikit gelisah. Ini jelas membuatnya tidak nyaman dan kepikiran bukan main.

"Kenapa memasang wajah sendu seperti itu?"

Gasp

Jantung Renjun hampir melompat turun dari tempatnya. Suara rendah seseorang mengejutkannya bukan main!

Kepala Renjun sontak menengok ke sumber suara berasal, dan didapatinya Jeno duduk di atas pagar balkon kamarnya layaknya hantu di siang bolong.

Bola mata Renjun melotot horor. Langkahnya dibawa mendekat dengan perasaan panik bukan main.

"Kenapa kau bisa ada di sini?!"

Renjun nyaris memekik keras lantaran terlalu syok mendapati Jeno di luar kamarnya. Maksudnya—bagaimana bisa anak itu masuk ke dalam kediamannya yang sudah dijaga begitu ketat?!

Sementara itu, si oknum yang sukses membuat jantung Renjun senam irama malam-malam begini justru tertawa gemas melihat Omega yang dia rindukan panik gara-gara dirinya.

"Bisa-bisanya kau tertawa di situasi seperti ini!? Kau tidak tahu, kalau nyawamu berada di ambang kematian kalau sampai ayahku memergokimu!?" Amuk Renjun, pada Jeno yang asyik senyam-senyum dengan raut tanpa dosa.

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Jul 25, 2023 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

Our Fate 「 The Jung 」Donde viven las historias. Descúbrelo ahora