〰
Vote 'n Comment ya;))
〰
✿ Our Fate ✿
.
.
Tak terasa, waktu berjalan sangat cepat. Tinggal tiga bulan lagi sebelum Jeno lulus dari menengah pertamanya. Sejauh ini tak ada gangguan besar yang dilakukan oleh Euntae, Hangyu dkk pada Jeno. Sedikit janggal memang, namun itu bisa membuat Jeno sedikit bernafas lega selagi hidupnya tidak diganggu oleh kawanan orang bodoh itu.
Yah..Jeno pikir ketenangannya akan bertahan sampai ia lulus nanti. Nyatanya kenyataan tidak sesuai dengan harapan. Baru saja Jeno menginjakkan kaki di sekolah, seluruh mata tertuju padanya dengan tatapan yang kebanyakan sama.
Jijik, merendahkan, mencela.
Jeno sudah sering mendapatkan tatapan sejenis itu dari teman-teman sekelasnya, jadi ia bisa mengartikan jenis tatapan itu dengan cepat. Tetapi apa yang membuat dirinya menjadi bahan gunjingan kali ini?
“ITU DIA ANAK BRENGSEKNYA! SIALAN! BERANI SEKALI KAU MENYENTUH SOOKYUNG KAMI!”
“CARI MATI KAU RUPANYA!”
Tiba-tiba sekawanan siswa laki-laki menghampiri Jeno yang justru berdiam diri seperti orang bodoh yang tak tahu apa-apa. Well, memang Jeno tidak mengetahui apa-apa.
DHUAK
Tanpa aba-aba, sebelah pipi Jeno tiba-tiba dipukul oleh siswa dari kelas sebelah yang tadi berteriak keras padanya. Pukulan yang cukup kencang itu membuat tubuh Jeno terhuyung ke belakang, pantatnya nyaris mencium tanah yang kotor.
“Apa maksud kalian dengan menyentuh?” Jeno menyentuh bagian pipinya yang terkena pukulan. Lumayan sakit karena ia belum siap sama sekali.
Raut muka orang-orang yang didominasi oleh kaum adam itu terlihat murka dan penuh emosi. Tatapan mereka seakan hendak membunuh Jeno detik ini juga.
“MASIH SAJA BERLAGAK POLOS! LIHAT FOTO YANG DITEMPEL DI MADING ITU!” Satu dari mereka menunjuk ke arah papan pengumuman yang memang disediakan di halaman depan sebagai wadah informasi dll.
Jeno melangkah menuju papan tersebut dengan wajah kelewat datar. Mengabaikan tatapan menghakimi yang dilayangkan padanya oleh orang-orang yang berdiri di sekitar sana.
Alangkah terkejutnya Jeno melihat beberapa foto tertempel di mading itu, yang menunjukkan dirinya tengah mencium seorang gadis yang tampak tak sadarkan diri dengan latar belakang ruang UKS dan kolam renang.
“Ini...kemarin 'kan?” Jeno heran, mengapa foto dirinya yang tengah menolong gadis bernama Kim Sookyung itu bisa terpajang di sana.
Apa ada yang sengaja memotretnya secara diam-diam?
“Hah~ jadi hanya karena ini kalian jadi menuduhku sembarangan?” Jeno menyeringai sinis.
“BRENGSEK! JADI BENAR KAU MENCIUMNYA SECARA PAKSA!? TIDAK BISA DIMAAFKAN!!”
Kerah seragam Jeno dicengkram kuat oleh seorang pemuda berbadan besar dan bermuka sangar.
“BERI DIA PELAJARAN, KETUA!” seru teman-teman dari pemuda itu.
“Lucu sekali. Kalian bahkan tidak meminta penjelasan terlebih dulu dariku dan asal main hakim sendiri. Aku tidak tau kalau ternyata murid-murid di sekolah ini berpikiran sempit.” Jeno tampak tidak takut sama sekali. Jika biasanya Jeno menundukkan kepala seakan pasrah akan segala tuduhan palsu yang dilayangkan padanya, kali ini Jeno mengangkat kepala dan balik menatap dingin lawan yang lebih besar darinya itu.
VOUS LISEZ
Our Fate 「 The Jung 」
FanfictionSequel of My Mate "Jaehyun, aku takut terjadi sesuatu pada anak-anak kita." "Jangan khawatir, okay? Kita hanya cukup percaya kepada mereka. Anak-anak kita kuat dan tau cara mengendalikan diri mereka sendiri. Jika suatu saat nanti 'mana' itu mulai m...
