「 9 : Forgiving 」

4.1K 518 27
                                        


Jangan lupa Vote n Comment
( 。• 👅 •。`)

✿ Our Fate ✿

.

.


Taeyong berjalan dengan kepala ditegakkan menuju meja resepsionis. Beberapa orang yang mengenal dirinya sebagai adik ipar dari istri CEO Kim's Corp. di sana tak luput memberikan bungkukan singkat padanya. Taeyong hanya membalas dengan seulas senyuman tipis, toh ia sendiri tidak mengenal orang-orang itu, hanya beberapa kali melihat mereka berada di ruangan meeting Kim's Corp. sewaktu membahas rencana kerja sama antar perusahaan Jung dan Kim.

Lucas yang berjalan dibelakang Taeyong tampak memperhatikan sekitar mereka dengan mata tajamnya. Mengamati apakah ada pergerakan mencurigakan yang patut diwaspadai. Sebab kita tidak pernah tau apa yang bisa terjadi jika kita lengah barang sedikit.

Setibanya di meja resepsionis, tanpa basa-basi lagi Taeyong mengutarakan maksud tujuannya datang ke sana. “Selamat pagi, aku ingin bertemu dengan Kim Junmyeon.”

Seorang wanita muda dengan rambut digerai bebas menyambutnya dengan senyum yang amat ramah. “Selamat pagi, atas nama siapa kalau saya boleh tau?” Itu adalah wanita berbeda dengan yang Taeyong kenal. Rupanya resepsionis yang Taeyong kenal tidak bekerja hari ini.

“Taeyong. Lee Taeyong.”

“Sebentar, saya cek dulu.”

Taeyong harus menunggu sejenak. Sepertinya wanita baru itu tidak mengetahui siapa dirinya. Apa ia beritahu saja?

“Nama anda tertera pada buku tamu. Silahkan naik langsung ke lantai 7, Tuan Kim Junmyeon ada di sana.” Tapi tidak jadi karena wanita itu mempersilahkan dirinya naik dengan cepat. Senyum Taeyong berubah cerah, syukur ia tidak harus berurusan terlalu lama dengan resepsionis itu. Biasanya kalau ada resepsionis baru suka sekali bertanya ini-itu dan memperlambat waktu kunjungnya.

Setelah mengucapkan terima kasih dengan senyuman manisnya, Taeyong bergegas naik menuju ruangan sang CEO yang sudah ia hafal tempatnya. Ponsel dalam clutch bag-nya bergetar, Taeyong segera mengambilnya untuk melihat siapa gerangan yang menghubunginya.

Nama Irene tertera pada ID penelepon. Taeyong menggeser tombol hijau pada layar lalu menempelkan benda pipih itu ke telinga kanannya. “Noona~ Aku sudah di lift sekarang. Noona ada di dalam 'kan?” sapanya dengan nada ceria.

Semenjak Irene menikah dengan Junmyeon, kakak keduanya itu memilih menetap di Korea mengikuti sang suami. Walau dengan berat hati, Jaejoong harus merelakan putri semata wayangnya hidup jauh darinya mengikuti jejak Taeyong. Ada poin plusnya juga sih, dengan begitu Jaejoong bisa mengunjungi kedua anaknya secara bersamaan. Tak usah mempermasalahkan biaya tiket penerbangan yang cukup mahal, toh menantu-menantunya berkecukupan uang, bahkan Junmyeon berencana membelikan ayah mertuanya itu satu buah pesawat pribadi untuk digunakan pulang-pergi Jaejoong dan anggota keluarga lainnya.

“Ya...okay...aku mengerti..” Sambungan telepon itu berakhir saat lift yang membawa Taeyong dan Lucas telah tiba di lantai tujuan. Berhubung lantai ini khusus untuk atasan dan sekertaris, jadi orang yang berlalu lalang di sekitar sana terbatas.

“Aku tunggu di bawah atau di sini saja?” Sebelum Taeyong masuk ke dalam ruangan berpintu coklat tak jauh dari tempat mereka berdiri, Lucas bertanya lebih dulu.

Taeyong yang hafal dengan kebiasaan merokok Lucas tampak berpikir sejenak. Pasti Lucas hendak mencari tempat terbuka untuk merokok. “Di sini saja, tapi kalau mau merokok kau bisa naik ke rooftop. Lalu kembalilah ke mari jika sudah selesai,” titah Taeyong. Sebab ia tidak ingin terlalu berjauhan dengan bodyguardnya itu. Taeyong hanya malas mencari Lucas terlalu jauh bila sewaktu-waktu ia membutuhkan pria tinggi itu.

Our Fate 「 The Jung 」Where stories live. Discover now