Chapter 30

1.2K 132 29
                                    

Beberapa saat sebelumnya ...

Ashraf kembali ke tempat sebelumnya usai ia melihat kondisi salah satu cast yang juga mengalami cedera. Saat sampai di sana, Ashraf tak melihat keberadaan Rine. Pandangannya mencari ke sekitar, sampai akhirnya Jessica keluar dengan Manajernya, wanita itu duduk di atas kursi roda.

"Ashraf?"

Ashraf hanya menatapnya sekilas. Kini pikirannya hanya fokus mencari Rine.

"Makasih banyak kamu udah dateng ke sini, aku—"

"Gio, kamu tau istri saya kemana?" Ashraf memotong dan tidak mempedulikan ucapan Jessica.

"Dia ... tadi waktu lo pergi sama Rudy, nggak lama dia juga pergi ...."

"Kemana?"

Gio menggeleng. "Gue kurang tau Raf."

Ashraf mengangguk dan menggumamkan terima kasih kepada Gio, ia pun langsung melesat pergi. Sementara itu melihat kepergian Ashraf membuat mata Jessica melebar.

"Ashraf!!" Jessica berusaha memanggilnya untuk menghentikan Ashraf, namun meski mendengar panggilan tersebut pria itu tak mengacuhkannya. Ia melangkah dengan cepat untuk mencari keberadaan Rine.

Seraya berkeliling mencari Rine, Ashraf juga berusaha untuk menghubunginya, namun panggilannya berkali-kali tidak diangkat.

"Gimana?" Tanya Ashraf saat melihat Frans datang.

Frans menggeleng seraya meringis gelisah. "Nggak ada Pak," katanya, begitu pun dengan Moni yang ekspresinya tak jauh berbeda dengan Frans.

Pikiran Ashraf seketika kalut. Ia mendengus frustasi seraya menyisir surai hitamnya ke belakang. Perasaannya sangat gelisah. Jika Rine hanya pergi sebentar, dia pasti akan menghubungi Ashraf. Tapi, dia justru sengaja tidak mengangkat panggilan Ashraf maupun Moni. Seolah Rine sengaja menghindarinya.

Entah apa yang Rine pikirkan sampai-sampai dia memutuskan untuk pergi tanpa memberitahu siapapun, tapi, di samping itu semua, Ashraf lebih khawatir lagi karena Rine sendiri di luar sana. Ia takut terjadi apa-apa dengannya.

"Moni, coba kamu terus hubungi Rine. Frans, kamu bisa lacak lokasi di handphone Rine?"

Frans mengangguk cepat. "Saya coba, Pak."

***

Di dalam mobil yang melaju, Ashraf duduk tidak tenang. Ia melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul sembilan malam. Sementara itu, Frans menyetir, mengikuti arah maps lokasi Rine berada. Sedangkan Moni masih berusaha untuk menghubunginya.

Apakah Rine pergi karena Jessica?

Pertanyaan itu terus muncul di benak Ashraf. Karena hanya ada satu alasan ketika Rine melarikan diri. Yaitu, ketika dia sedang marah.

"Ini semua salah saya." Gumam Ashraf yang masih bisa di dengar oleh Frans dan Moni. Keduanya pun sontak terdiam. Frans melirik Ashraf melalui spion di atasnya.

"Ibu Rine pasti baik-baik aja, Pak," ucap Frans berusaha menenangkan.

***

Sesampainya di Jalan Malioboro, Ashraf, Frans dan Moni langsung berpencar. Suasana malam yang ramai membuat mereka harus ekstra teliti melihat orang-orang yang berada di sana. Mulai dari toko-toko, gerombolan orang yang sedang melihat pertunjukkan, serta tempat makan. Melihat lokasi terakhir Rine yang berada di sini, Ashraf yakin, Rine pasti tidak jauh dari jangkauannya.

Sudah setengah jam lebih Ashraf berkeliling, namun ia masih belum menyerah. Bagaimana pun caranya Ashraf harus menemukan Rine malam ini juga. Merasa kakinya mulai letih, Ashraf berhenti sejenak, ia membuang napas lelah, pandangannya masih menatap ke sekitar.

Hot and ColdWhere stories live. Discover now