28. Ayah Raka

807 131 10
                                    

Atas bujukan atau lebih tepatnya paksaan dari Nurmala, Salima ijin ke Ibu Panti untuk tidak bekerja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Atas bujukan atau lebih tepatnya paksaan dari Nurmala, Salima ijin ke Ibu Panti untuk tidak bekerja. Keduanya lalu mendatangi sebuah kafe yang menurut pengakuan Nurmala adalah miliknya. Kafe berkonsep minimalis yang terlihat lumayan ramai didatangi oleh kaum muda.

"Buat dirimu nyaman ya! Aku akan memesan makanan untuk kita" wanita berambut coklat itu lalu meninggalkan Salima di salah satu ruang privat yang ada di lantai 2.

"Apa kau yakin kalau dia orangnya?" tanya Salima pada Rukmini setelah Nurmala sudah jauh dari mereka.

"Sangat yakin, aku tidak akan pernah melupakan wajahnya, dialah awal penderitaanku"

Sosok Rukmini tampak menyeramkan saat melotot untuk mengespresikan kemarahannya, suhu ruangan tiba-tiba terasa dingin dan mencekam.

'Bagaimana ini Imar, aku bingung, aku percaya pada Rukmini, tapi aku juga tidak mungkin mencurigai Nurmala, dia adalah sahabatku" ujar Salima bingung dan meminta pendapat saudarinya.

'Dalam 3 tahun banyak hal bisa terjadi, orang bisa berubah, termasuk sahabatmu itu, kau kemarilah! biar aku yang mengambil alih'

Shalimar segera menggantikan saudarinya, dia tidak mau adiknya berat sebelah dan bersikap tidak adil pada Rukmini.

"Turunkan energimu! kau bisa mengundang indigo, meski belum tentu berbahaya, tapi bisa saja akan menganggu rencanamu" tegur Shalimar tegas yang dituruti oleh Rukmini dengan segera menghilang dari ruangan itu.

Shalimar berada sendiri di ruangan selama hampir 20 menit hingga akhirnya Nurmala datang bersama 2 orang pramusaji yang menyajikan beberapa menu makanan dan minuman.

"Maaf membuatmu menunggu lama, aku ingin merayakan pertemuan kita kembali hingga sengaja menyiapkan semua menu unggulan dari cafeku, semoga kau suka" ujar Nurmala dangan wajah ceria, Salima yang melihatnya dari ruang jiwa merasa sahabatnya masih sama seperti dulu.

"Wah maaf merepotkanmu Mala, aku tidak akan sungkan"

Keduanya lalu makan sambil berbincang tentang masa lalu, Shalimar bisa menimpali Nurmala dengan baik berbekal membaca ingatan Salima. Sampai akhirnya pembicaraan mereka beralih ke masa sekarang.

"Kau sudah sukses, semetara aku baru akan memulai, tapi aku turut senang, kau terlihat bahagia, apa kau sudah menikah?" tanya Shalimar to the point.

Disinggung soal pernikahan, Nurmala yang awalnya gugup berusaha menormalkan ekspresinya

"Aku sudah menikah, dan sangat bahagia meski belum dikarunia anak, oh ya, coba minum ini! Aku special membuatnya untukmu kau pasti menyukainya"

Nurmala berusaha mengalihkan pembicaraan dengan meminta Shalimar meminum jus alpukat buatannya. Namun baru saja Shalimar akan mencicipi jus tersebut, sosok pucat Rukmini segera menghentikannya.

"Jangan minum itu, wanita ini telah memasukkan obat kedalamnya, dia ruang sebelah ada  seorang pria yang merupakan karyawannya sudah bersiap melecehkanmu saat kau tidak sadar"

Twin S (End)Where stories live. Discover now