3. Saudari

1.2K 177 10
                                    

"Kanapa terbelalak begitu? Aku cantik kan?" Ucap wanita itu bangga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kanapa terbelalak begitu? Aku cantik kan?" Ucap wanita itu bangga.

"Ke-kenapa wajahmu bisa..?" Salima tidak mampu menyelesaikan ucapannya, dia terlihat sangat shock.

Wanita itu mendekat lalu berjongkok di depan Salima. Wajah keduanya saling berhadapan.

"Mirip denganmu?" Wanita itu menyeringai, bukannya mengerikan sosoknya tampak semakin cantik.

Salima merapatkan dirinya ke tembok, berusaha menjauh, dia tidak tau makhluk apa yang ada di hadapannya, bisa saja dia berbahaya.

"Apa-apaan sikapmu itu, harusnya aku yang takut padamu, lihat wajahmu!" Sindir wanita itu.

"Si-siapa kau? Kenapa kau bisa menyerupaiku?"

Wanita itu tidak lansung menjawab, dia malah tertawa dengan keras seolah pertanyaan Salima adalah hal yang sangat lucu"

"Jika aku bilang, aku adalah kakakmu, apa kau akan percaya?"

Salima menggeleng kuat, makhluk di depannya pasti berbohong, seumur hidup dia adalah yatim piatu tampa sanak saudara. Wanita itu pasti hantu penunggu rumah sakit ini yang berniat membullynya.

"Sudah kuduga kau tidak akan percaya, baiklah biar kuberi tau. Kita pernah berada dalam satu kandungan yang sama, tapi ibu kita yang jahat berusaha melenyapkan kita tapi kau berhasil bertahan dan aku tidak sempat dilahirkan"

Meski berujar dengan sinis, namun ada kegetiran dalam nada suara wanita itu. Dia beranjak dan berjalan manjauh dari Salima tampa memperlihatkan wajahnya. Hanya gaun putih dan rambut panjangnya nya yang terlihat.

"Kau pasti berbohong! Kau pasti hanya hantu gentayangan yang meniru wajahku" Teriak Salima.

"Apa untungnya buatku?" Wanita itu berbalik memperlihatkan senyum manisnya yang tidak ada bedanya dengan Salima.

Salima terdiam, wanita itu benar, dirinya bukanlah siapa-siapa, baik sewaktu masih hidup maupun saat menjadi arwah seperti sekarang, jadi tidak ada untungnya menganggunya.

'Tunggu dulu, arwah? Apakah sekarang aku hanya arwah?'

Salima yang mulai larut dengan pikirannya, tiba-tiba teradar saat wanita itu kembali bersuara.

"Salima, aku tidak pergi karena dirimu, aku ingin kita pulang bersama" ujar wanita itu penuh makna.

Salima lansung gemetar, apakah wanita ini akan menjemputnya ke akhirat, itu artinya dia akan benar-benar mati bukan.

"Ka-kau..akan membawaku ke..ke akhirat?"

"Kita pasti akan kesana, tapi ini belum saatnya, karena disana jantungmu masih berdetak" tunjuk wanita itu pada raga Salima yang sedang terbaring.

"Lalu untuk apa kau menemuiku?" Tanya Salima tak lagi tergagap, dia mulai merasa wanita di depannya tidak berbahaya.

"Menemanimu, karena kita adalah saudara, aku tidak akan pernah meninggalkanmu sendirian"

Twin S (End)Where stories live. Discover now