17. I'am Sorry

32 23 3
                                    

Seusai berkhianat dengan melukai seorang pangeran bangsawan besar Nicholas, Tristan memilih untuk pergi dari acara tersebut meninggalkan Sheina sendirian bersama teman-temannya, ia harus mengobati lukanya sendiri. Tristan tidak ingin Sheina tahu latar belakangnya yang sama seperti Nicholas.

Disana Sheina masih diam ditempat mengikuti perintah dari kekasihnya agar tidak kemana-mana, sampai akhirnya acara selesai dan Megan sudah selesai atraksi cowok itu tak kunjung terlihat batang hidungnya membuat Sheina gelisah.

"Ck, kemana sih Tristan, gue tungguin nggak muncul-muncul!" Ucap Sheina dengan sebal.

Kemudian ketiga sahabatnya datang menemui Sheina, "Sendirian aja Shei, dimana Reegan?" Tanya Valery melihat tidak ada Nicholas disana.

"Nggak tau gue, tadi dia disamping gue sekarang malah ngilang, Tristan juga sama." Jelas Sheina dengan wajah resahnya.

"Lah emang Tristan tadi kesini?" Tanya Valery yang diangguki Sheina.

"Iya Val, tadi dia bilangnya mau ke toilet tapi nggak balik-balik lagi," jelas Sheina seraya melihat jam tangannya sudah menunjukan pukul 12 malam.

"Kenapa nggak lo susul aja?"

"Gue nggak tau toilet dimana, doi bilang suruh tungguin disini" jawab Sheina apa adanya.

"Udah lo coba telfon?" Tanya Caitlin.

"Udah tapi nggak diangkat Cat,"

"Yaudah mending lo kirim pesan aja buat duluan pulang. Sekarang udah tengah malem soalnya, lagian dia cowok pasti beranilah pulang sendiri." Jelas Valery yang disetujui Caitlin.

"Hmm yaudah deh," akhirnya Sheina membuka ponselnya untuk memberitahu kekasihnya lewat pesan bahwa dirinya akan segera pulang.

"Terus Reegan gimana?" Tanya Megan mencari sosok ganteng itu.

"Dia juga sama tapi dia perginya nggak bilang dulu, gue khawatir dia nyasar" kata Sheina kini beralih memikirkan Nicholas.

"Bener, dia kan abis pulang dari Paris kalo nyasar gimana coba?"

"Yaudah mending kita mencar deh buat nyari Reegan disekitar sini" saran Megan yang disetujui mereka, akhirnya mereka berpisah untuk mencari Reegan disekitar perkotaan.

Sampai akhirnya terlihat batang hidung Nicholas dengan masih menggunakan baju kerajaannya, tak lupa pundaknya yang luka bekas cabikkan dari mulut harimau Tristan kian memunculkan darah segar.

"Nic! Kamu kemana aja?" Kata Sheina berlari mendekati Nicholas.

"Maaf Queen, aku meninggalkanmu." Katanya dengan nada suara paraunya yang penuh rasa bersalah.

"Itu nggak penting, ini lo luka kenapa?" Tanya Sheina menunjuk luka yang berada dipundak Nicholas.

Nicholas terdiam, ia harus sepintar-pintarnya mencari alasan.

"Ini... Luka bekas tertiban batang pohon Queen," dustanya sama-sama menutupi pertarungan itu.

"Astaga, kok bisa sampe berdarah gitu sih," anehnya darah yang dikeluarkan Nicholas berwarna biru dongker. Itu sebenarnya tanda bahwa Nicholas keturunan bangsawan langsung.

"Hmm... Tidak apa-apa, kau tidak perlu mengkhawatirkanku Queen." Ucapnya menenangkan lalu tersenyum manis membuat energi ditubuh Sheina.

"Ya sudah kau berubahlah agar aku bisa mengobati lukamu dan sahabatku tidak heran akan kepergianmu." Pinta Sheina, Nicholas langsung menuruti perintah ratunya.

Nicholas mulai merentangkan tangannya, dengan perlahan rambut nya yang panjang berubah menjadi pendek begitu juga dengan bajunya yang berubah seperti sebelumnya.

SOPA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang