15. Ujian

34 26 2
                                    

Dihari yang cerah ini terlihat seorang gadis sedang tertidur dibalik selimut tebalnya, hingga suara jam Beker milik gadis itu berdering keras menandakan waktu sudah menunjukan pukul 6 pagi.

Sheina terlanjur lelah karena tidur pukul tiga dini hari dan harus memaksakan diri untuk tetap bersekolah. Karena jika tidak pasti Alvaro akan memotong uang jajannya atau menghukumnya dengan harus membersihkan rumah sendirian.

Tin tin!

Itu suara klakson mobil Tristan untuk menjemput Sheina bersekolah, sedangkan gadis itu masih terlelap dalam tidurnya. Akhirnya Aileen yang menyuruh Tristan untuk membangunkan kekasihnya itu.

Tok tok tok!

"Shei, ini aku. Kamu udah siapkan?" Tanya Tristan dari balik pintu kamar.

Namun tidak ada jawaban dari dalam. Sheina benar-benar mengantuk pagi ini hingga tidak mendengar suara apapun dari luar.

"Sayang? Ini aku Tristan, kamu berangkat sekolahkan?" Tanyanya lagi namun hasilnya tetap sama tidak ada sahutan dari dalam.

Tristan lelah terus mengetuk pintu tanpa ada yang menanggapi ucapannya, akhirnya ia sendiri yang masuk ke kamar Sheina.

Cklek!

"Astaga, Sheina.. kamu belum siap-siap?" Tanya Tristan lalu menggoyangkan pipi Sheina agar bangun.

"Sayang hey, ayo bangun kamu harus sekolah." Katanya dengan tidak lelah menggerakan pundak Sheina.

"Sheina Queensha, ayo bangun sayang!" Katanya lagi akhirnya Sheina meleguh.

"Euumm.... Kenapa sih kak, mau ngapain" katanya dengan mata yang terpejam.

"Kamu harus berangkat sekolah, udah telat ini" kata Tristan sambil melihat jam yang melingkar ditangan kanannya.

"Haaaa.... Males banget sekolah,"

"Kamu mau kakak laporin ayah? Biar kena hukum kamu sekalian." Kata Tristan mengancam agar Sheina mau berangkat sekolah.

"Aku capek kak semalam tidur jam 3 pagi"

"Abis ngapain emang kamu tidur selarut itu?"

"Abis makan sama Nichol" katanya tak sengaja, Tristan mengerutkan alisnya heran.

"Siapa Nichol?" Tanyanya penuh dengan kecurigaan.

Mendengar itu Sheina langsung terbangun dari tidurnya, dan duduk tegak diatas kasur.

"Nggak, gue mau mandi. Tunggu diluar kak" kata Sheina mengalihkan pembicaraan dengan beranjak dari kasur dan mengambil handuknya.

"Hmm... Jangan pake lama, Shei kamu udah telat." Kata Tristan mengingatkan kemudian keluar dari kamar dan menunggu diruang tamu.

Seraya menunggu Sheina siap cowok itu menyibukan diri dengan bermain ponsel, hingga dengan tidak disengaja matanya melihat Nicholas yang baru keluar dari kamar tamu.

"Hmm siapa dia?" Kata Tristan bermonolog.

Kini Nicholas berjalan ke ruang makan untuk menemui Sheina, karena pasti sebelum berangkat Sheina sarapan terlebih dahulu. Namun sayangnya gadis itu melewati Nicholas begitu saja dan langsung berlari kearah ruang tamu untuk menemui Tristan.

"Sorry kak nunggu lama, ayo cepet kita berangkat." Kata Sheina tergopoh-gopoh, bahkan ia belum memakai sepatunya, rambut pun belum dicatok apalagi dandan. Bagi Sheina membersihkan diri nomer satu, make up nomer sekian.

"Ayoo kak cepett," katanya lagi bahkan ia belum sarapan.

Cklek greb!

Suara pintu mobil tertutup, dan Tristan memutari bagian depan mobil untuk duduk dikemudinya.

SOPA [COMPLETED]Where stories live. Discover now