2. Awal Sekolah

79 45 21
                                    

Kini gadis itu tengah bersiap-siap dengan almamater barunya, ia mengambil parfum kesukaan yang memiliki wangi mawar lalu disemprotkan dibajunya, berkaca sambil memakai sepatu sekolah dan berdandan cantik pagi ini.

"Oke Shei, Lo udah cantik. Gue pastiin disekolah baru gue, gue nggak bakal kena masalah. Semua akan berjalan baik-baik aja. Semoga mamih nggak ngecomblang lagi deh"

Sambil merapihkan jam tangannya ia menuruni anak tangga menuju meja makan yang sudah dihuni kedua kakak perempuan dan laki-lakinya. Mereka tersenyum hangat melihat kedatangan Sheina dengan almamater yang lengkap.

 Mereka tersenyum hangat melihat kedatangan Sheina dengan almamater yang lengkap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pagi kak" sapa Sheina kepada mereka Rafael dan Aileen yang sudah duduk duluan.

"Pagi Shei, tumben kamu udah cantik pagi-pagi gini" ucap Aileen karena biasanya gadis itu selalu melewati begitu saja ruang makan.

"Gue emang selalu cantik kali," balas Sheina melihat Aileen rusuh.

"Sarapan dulu dek, jangan langsung berangkat" ucap Rafael sambil menuangkan segelas susu kedalam gelas.

"Kali ini iya, tapi besok kayaknya nggak. Gue lagi diet." ucap Sheina mengukur berat badannya pagi ini bertambah.

"Lo itu udah kurus masih diet aja," Tegur Aileen melihat body Sheina yang tepos.

"Biarin. Oiya, kak Rafa juga ikut pindah kan ke sekolah gue sekarang?" Tanya Sheina lalu duduk bersama mereka.

"Ya nggak lah kakak tetap disekolah lama," jawab Rafael sambil mengunyah sandwich miliknya.

Aileen mengerutkan dahinya mendengar itu, "Kok bisa?"

"Ya karena ada urusan yang belum aku selesaikan disekolah" jawab Rafael jelas.

"Tapi nanti kamu juga harus pindah, pokoknya kakak mau kalian harus bareng terus." Pinta Aileen tidak ingin mereka berdua pisah atau dirinya kena teguran dari sang ayah.

"Sedangkan gue nggak, kak Rafa rese selalu aja negur gue disekolah kalo gue buat macem-macem."

"Yaitu karena lo buat masalah dek, ketua OSIS lo tinju, kan aneh cewek-cewek main kasar!" Dengus Rafael yang selalu mengawasi Sheina disekolah lama dari kejauhan.

"Kamu pengen papih marah lagi kalo Sheina buat masalah disekolah nggak ada kamu?" Tanya Aileen.

"Tenang aja gue punya temen di SOFA, buat ngawasin pergerakan lo kalo buat masalah." Ucap Rafael teman satu team bowling dia diluar sekolah.

"Siapa? Ketua OSIS lagi? Gue nggak takut,"

"Bukan tapi ada dan lo nggak perlu tau siapa dia" jawab Rafael sok misterius.

"Hmm, oiya kak besok kak Tristan ke rumah lagi kan?" Tanya Sheina penasaran oleh Tristan yang biasa mengajari dia rumus kimia dirumahnya.

"Nggak tau, tapi kayaknya nggak dia sibuk" jawab Aileen penuh keraguan.

SOPA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang