❲ BONUS : UNEXPECTED ❳

761 76 52
                                    


⚠️ Long chapter (?) Maaf untuk typo nya, males cek :v

















──────────────

At the end of the story, we will separate

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

At the end of the story, we will separate. But make sure it ends in a beautiful way

──────────────






Beberapa waktu sebelumnya...






Para bocah masih asik menggores berbagai warna di atas kertas. Bahkan cat sudah jatuh berantakan di lantai maupun dinding.

"Uh... Apa bibi Shinobu tidak marah...?" Hanae mulai khawatir.

"Tidak papa! Biasanya papa yang akan mama suruh!" Anak kedua Tomioka yaitu Gin, dengan polosnya menjawab.

Kita doakan saja nasib bapak Tomioka 🙏









Kaito melihat gambar yang di lukis oleh Ryuu. Sebenarnya anak itu emang absurb dari sananya, tapi dia agak penasaran apa yang dibuat si anak tunggal Hashibira.

"Gambar apa?"

"Oni!" Jawabnya tanpa mengalihkan fokus.

"Kayak pernah liat langsung aja" Ledek pemuda itu memancing Ryuu untuk menghantamnya, beruntung Takahiro ada di sana.

"Lebih baik jangan pernah bertemu, atau bahkan melihat mereka..." Kenichi berdigik ngeri membayangkan. Dari ceritanya saja sudah seram, apalagi bertemu langsung?

"Tak bisa kubayangkan se-menyeramkan apa tahun-tahun penuh iblis..."

Yuzuki mengangguk, tangannya berhenti menggerakkan kuas. "Harusnya aku punya satu paman andaikan mereka tidak ada..."

Tak mungkin ia lupa. Setiap seminggu sekali, keluarganya akan berdoa untuk saudara kembar Muichirou yang lebih dulu berpulang di usia belia.


"Aku harusnya masih punya dua bibi, dan kakek-nenek..." Shizuko jadi mengingat sosok kakak dari ayahnya. Dan keluarga ibunya.

"Kita semua mengalaminya... Yang bisa kita lakukan hanya berdoa..."

Mereka mengangguki ucapan Takahiro. Sedangkan Ryuu termenung sendiri. Lalu segera menimpali gambar oni yang ia buat tadi, dengan warna coklat.

"Kenapa di hapus?" Si sulung Kamado penasaran.

"Aku sedang mengotori wajahnya dengan tai!"

Satu ruangan tergelak akan ide mind-blowing anak itu. Moichi yang tidur jadi ikut bangun, namun bukan karena suara mereka. Melainkan sesuatu tengah mendekat...








𝓓𝓸𝓷'𝓽  𝓕𝓸𝓻𝓰𝓮𝓽  𝓜𝓮  [ T. MUICHIRO ] {✓}Where stories live. Discover now