🌸27🌸

453 62 7
                                    

Perubahan warna rambutnya, tentu bukan hal biasa. Tanjirou bisa mencium bau jahat yang semakin tajam. Pastinya iblis itu bertambah kuat.

'Entah kenapa....


















Mirip daun bawang'

Terlalu sering di dapur membuat otak Megumi di doktrin bahan-bahan makanan.



"BERISIK SEKALI KALIAN! APA-APAAN KATANA ITU?" Dari belakang, ternyata para warga banyak yang keluar. Terutama si bapak-bapak mirip kapten Nohebi anime tetangga.

"Jangan berisik di depan rumah orang lain! Kalian mau mengacau, hah!"

Megumi mendekati laki-laki itu. "Kami dari pihak setempat sedang melakukan penyelidikan. Maaf atas ke-tidak nyamanan-nya"

"Hah?! Siapa yang memanggil──"

"Kompensasi dipastikan ada karena telah mengganggu aktivitas tuan dan nyonya..."

Megumi memegang pundak beliau. Antara takut dan geram, jika ia menendang laki-laki ini agar menjauhi arena pertarungan, orang lain bisa-bisa heboh dan menarik lebih banyak perhatian.

"Tolong, pergilah"

Tapi mas gas elpiji ini malah nggak terima. "Ke-kenapa kau malah mengusirku?! Kau saja yang pergi!"

Iblis bulan atas tidak menyukai keributan. Ia berdiri dan selendang-selendang miliknya mulai bergerak. Megumi dan Tanjirou bisa tau jelas, kekuatannya lebih besar.

Benar saja, ketika benda itu bergerak, seluruh bangunan mulai runtuh terbelah-belah. Dan mereka berdua hanya bisa membelokkan satu serangan. Itupun... Membuat bahu Tanjirou berdarah.

Darah


"Ka-kamado──" Megumi seakan hilang kendali akan seluruh tubuhnya.

Seluruh teriakan di sekitar membuatnya spontan melihat kebelakang. Ia langsung dihadapkan dengan, pemandangan paling dihindari.

Pembantaian

Ketakutan besar menyelimuti Megumi. Tangan dan kaki tak mau diajak kompromi, ia jatuh dengan terduduk.

"Tenanglah" Tanjirou bergetar saat mengatakannya. Luka di bagian lengan terus meneteskan darah.

"Kalian pasti selamat, tolong bawa orang lain pergi dari sini" Pintanya itu kepada pria tadi.

Di atas sana, uppermoon enam tersenyum puas. Ia berbalik dan hendak meninggalkan tempat tersebut.

Genggaman Tanjirou mengerat. "Matte... Tak akan ku maafkan, setelah kau melakukan semua ini!"

"Apa? Kau masih mau bicara?" Wanita itu mendengus. "Sudahlah, orang jelek memang pantas mati. Membusuklah bersama mereka"

Tanjirou diam, dalam hati ia geram setengah mati. Telinganya tetap mendengar teriakkan histeris orang-orang, dan gumaman tak jelas dari Megumi yang ketakutan.

Sklera mata mulai berubah merah hingga darah menetes dari matanya. Kesalahan besar karena Tanjirou benar-benar marah! (Kesurupan time)



Ketika iblis akan pergi, kakinya di tahan oleh Tanjirou. Pedang hitam miliknya hampir saja mengenai leher si iblis andaikan dia tidak menghindar. Namun Tanjirou berhasil memotong kaki iblis itu.

"Nyawa orang yang hilang tak bisa dipulihkan, tak akan bisa kembali"

Megumi melihat sendiri perbedaan sosok Tanjirou. Rambutnya jadi lebih merah.

𝓓𝓸𝓷'𝓽  𝓕𝓸𝓻𝓰𝓮𝓽  𝓜𝓮  [ T. MUICHIRO ] {✓}Where stories live. Discover now