🌸47🌸

459 59 30
                                    

⚠️ Kata-kata kasar--melokal

Pertarungan lebih fokus ke mbak MC vs kokuuuh




***






Aoki Sakura.

Perempuan kecil. Berisik. Melompat kesana kemari layaknya serangga.

Michikatsu tak menyukainya. Lebih tepatnya ia tak menyukai siapapun.


"Michikatsu-san! Aku panggil nii-san ya?"


Gadis kecil sok kuat. Yang selalu membuat Michikatsu muak.












Saat nama itu terucapkan kembali. Darah Kokushibou seketika mendidih. Ia membenci masalalu yang tidak berguna. Sebab sekarang dia adalah iblis terkuat, langsung di bawah Kibutsuji.

"Mau aku bacakan? Memori kalian banyaaak sekali" [Name] mulai membuka lembaran buku tersebut.

Srak!──dalam sekedip mata tebasan raksasa menuju ke arahnya. Menghancurkan dinding serta buku tersebut hingga terbelah menjadi dua.


"Dih, kok marah? Awokawokawok, panik ya?" Target yang sebenarnya, telah berpindah tempat. Berdiri di atas sebuah pembatas.

Kokushibo menyentuh tsuka pedang miliknya. Dan diam-diam [Name] menelan ludah.

"Ano ne... Sayangnya..." Seringai tipis lagi-lagi terbentuk.

"Aku mengingat semua isi bukunya. Mau ku sebutkan? Kau harus tau perasaan Sakura-san sebagai teman loooh"

BRAK!






[Name] hampir terkena serangan itu andai ia tak menghindar. Seluruh pilar ruangan di sana sudah terpotong dengan sempurna.







".... Hari ini aku resmi memasuki organisasi, dan sensei memberikan aku buku sebagai hadiah"

Kokushibo benar-benar tidak senang akan hal itu. Ia tanpa henti menyerang [Name] meski tak mengeluarkan teknik pernafasan khusus.

"Mungkin sebagai penanda, akan ku tulis identitas dulu. Namaku Aoki Sakura. Dan buku ini hadiah dari Yo──"

"JANGAN SEBUT NAMA ITU!"




Tsuki no kokyū, ni no kata : Shuka no Rōgetsu






[Name] cepat menarik nafas dan menghindar sebisanya. Tapi tak bisa dipungkiri level uppermoon satu memang beda. Goresan-goresan dalam tetap didapatkan.

'Gilaaaaa! Orang──eh, iblis ini gila!'

Gila dalam segi kekuatan. Kalo kewarasan jelas Anzu dan Douma

Serangan Kokushibou benar-benar cepat. Berupa tiga tebasan ditambah bulan-bulan sabit kecil nan tajam yang [Name] yakini sebagai kekkijutsu iblis itu.

'Oke [Name], kalem... Kayak Mui, kalem' Ia menepis segala ketakutan yang sempat menyelimuti


"Kau sebut nama itu lagi. Artinya kau memang ingin mati seperti pendahulu mu yang bodoh"

Mata [Name] bergulir malas. "Ngapa sih? Cuman nama aja kok"

"Lagian, tidak ada seorang pun yang berhubungan dengan saat ini. Artinya, tidak masalah dong jika aku berbicara tentang mereka" Ia mengulangi ucapan Kokushibou beberapa menit yang lalu.

𝓓𝓸𝓷'𝓽  𝓕𝓸𝓻𝓰𝓮𝓽  𝓜𝓮  [ T. MUICHIRO ] {✓}Where stories live. Discover now