🌸39🌸

670 83 37
                                    


When the past tell me the truth...

I won't let go of your hand, never.










***






"Tokitou-san... Hontōni daijōbu desu ka...?"

Entah ini pertanyaan Kotetsu yang ke-berapa. Soalnya pemuda berambut dwiwarna itu keliatan panik mencari sesuatu.

"[Name]... Mana [Name]?"

"Dia pasti disuatu tempat... Aku yakin [Name]-san tidak mati, dia lebih kuat dari mu! Istirahatlah, kau seperti mayad" Tutur Kotetsu membuat Muichirou terdiam sebentar.

Kemudian mereka bertemu dengan kakak-beradik Kamado dimana Tanjirou digendong oleh Nezuko yang kini bisa berjalan di bawah sinar matahari. Oh, jangan lupakan Genya dibelakang mereka.

"Tanjirou... Kau tidak papa?"

"Oh, Tokitou-kun... Terimakasih... Pedangnya..."

Muichirou tersenyum. "Aku juga berterimakasih... Karena kau... Aku mendapatkan hal yang penting" Ia melepaskan rangkulan Kotetsu, membuat beberapa mereka bertanya-tanya.



"TEMAN-TEMAN!"

"KITA MENAAAANG! HUAAAA SYUKURLAH KITA HIDUP!" Kanroji memeluk mereka semua. Mengingat kekuatannya cukup besar untuk melakukan itu.

"S-syukurlah..." Nezuko mencoba bersuara.

Hingga hashira cinta tersadar. "OH YA! [NAME]-CHAN! Dia terkena serangan lalu menghilang ke selatan! Kita harus menca──"






Wush!──Sosok pilar kabut langsung menghilang dari tempatnya.



"GILAAA! DIA TERLUKA KENAPA MASIH BISA LARI?!" #kotetsulelah

Genya menghela nafas. "Kau harus liat hashira sekarat tapi masih bisa ngoceh..."







***








Muichirou menyusuri hutan di daerah selatan. Banyak kakushi maupun penduduk desa mencoba menghentikannya. Tapi tak ada satupun yang di gubris.



"Meow!"

Langkah Muichirou terhenti mendengar suara familiar itu. Mata turquoise nya menatap ke bawah.

"... Kucing [Name]"

Awalnya wajah si kucing tak bersahabat. Kemudian ia berjalan seolah jadi pemandu. Muichirou hanya mengikuti, sebab hanya kucing ini yang nempel terus dengan [Name].

Hingga mata turquoise-nya tertuju ke suatu objek.

"[NAME]!"

Muichirou mendekati tubuh gadis yang tergeletak dengan darah dimana-mana. Ia bahkan nggak menyangka akan sebanyak itu.

"[Name], [Name]!" Tangan Muichirou bergetar. Itu jarang terjadi meski dirinya menghadapi musuh kuat.



Dirinya teringat akan kematian saudaranya. Penuh darah dan tubuh yang dingin...


Jika itu terjadi pada [Name]──







"Moew" Meongan Moichi membuyarkan lamunan Muichirou. Dengan sigap pemuda itu memeriksa denyut nadi serta nafas.

𝓓𝓸𝓷'𝓽  𝓕𝓸𝓻𝓰𝓮𝓽  𝓜𝓮  [ T. MUICHIRO ] {✓}Where stories live. Discover now