🌸24🌸

589 77 13
                                    

Riuh para manusia seakan memenuhi seisi jalan. Lentera terang di tengah gelapnya malam, serta orang-orang ramai berlalu lalang.

Keadaan di kota ini sangat-sangat tenang... Tidak ada tanda-tanda iblis, maupun ketakutan para warga.

"Kau yakin ada iblis di sini?" Gadis itu bertanya kepada sang hashira suara.

Dari tadi mereka mengawasi hingga tengah malam. Jangankan iblis muncul, hawa nya saja tidak ada!

"Hei, kita bertiga ini patroli. Ada tidak ada, yang penting melakukan tugas!"

"Lalu apa gunanya tiga orang di satu tempat? Bukankah kita harus menyebar?"

"Kalo kau berani, tanya saja oyakata-sama!"


[Name] berdecak. Tak mungkin dia melakukan hal tidak sopan begitu kepada tuannya.

Yang mereka berdua lakukan, cuman membaur dengan masyarakat.

[Name] tidak menggunakan topeng untuk misi ini, Ia hanya menyanggul rambut dengan tusuk konde dan mengenakan kacamata agar tidak mencolok.

Sementara Uzui... Ya, dia mah kaga pake apa-apa pun tetep diliatin.

Kalo tanya Muichirou, bocahnya bagian ngawasin diam-diam. Paling lagi sembunyi entah dimana.










"Omong-omong, kau pintar kamuflase" Ucapan Uzui yang tiba-tiba, membuat [Name] meliriknya.

"Huh?"

Uzui menatapi [Name]. "Auramu tidak terlihat seperti hashira. Ya, kau memang lemah si"

Ucapan meremehkan adalah kata-kata yang paling dibencinya.

Gadis itu langsung tersenyum dengan aura gelap. "Paman, aku mengalahkan uppermoon dua loh~"

"Racun Kochou berperan besar melumpuhkan kekuatannya, makanya kau punya kesempatan menang" Uzui menyentuh dahi [Name] dengan telunjuk.

"Apalagi kau punya trik curang, tidak bisa terluka? Kalau aku punya kemampuan itu, aku pun bisa menang!"

Tangannya mengepal kuat. Apa Uzui ingin mengibarkan bendera perang sekarang? Oh, andaikan [Name] membawa pedangnya. Sudah pasti mulut orang ini ia robek.







"Jangan menatapku seperti psikopat. Ini kritik, terima dan cerna baik-baik" Sebagai yang seseorang yang lebih dewasa, Uzui jelas tau pikiran [Name].

Ia tak mengatakannya sembarangan. Itu memang benar bukan?

[Name] berusaha tenang dan meredam amarah. Dia mulai berfikir, mungkin Uzui ada sisi benarnya.

Andai semua kisatsutai punya kemampuan seperti [Name]. Akan jauh lebih mudah menghadapi oni tingkat tinggi. Oni terus beregenerasi membuat mereka susah mati. Sedangkan anggota corp's hanya manusia biasa.

Ia menang melawan Douma, karena bantuan besar dari racun Shinobu. Tak lupa teknik terakhir, setelah itupun [Name] tumbang.

Jika tidak ada anugrah ini, dia sudah mati.







"Kau mengerti sekarang?" Melihat gadis itu termenung, sepertinya dia mulai mengintrospeksi diri.

"... Hn" [Name] menghela nafas kemudian beralih ke arah lain.

"Aku harus apa?"

"Kenapa tanya aku? Itu kekuatan mu bocah, coba kendalikan!"

"Aku tidak tau caranya!"

"MAKANYA CARI TAU!"



Lah, malah berantem.






"Aku menemukannya"

𝓓𝓸𝓷'𝓽  𝓕𝓸𝓻𝓰𝓮𝓽  𝓜𝓮  [ T. MUICHIRO ] {✓}Where stories live. Discover now