🌸35🌸

487 63 13
                                    

Seorang──bukan, lebih tepatnya sebuah replika manusia, dengan enam tangan di tubuhnya. Masing-masing tangan menggenggam sebuah pedang asli. Lengkap dengan baju zirah.

Muichirou hendak memasukkan sebuah kunci ke dalam replika itu.

"Muichirou-san" Dan sebuah suara menginterupsi.

"Kembalikan, itu punya Kotetsu, loh" [Name] melipat kedua tangan di depan dada.

Ia agak kaget melihat perawakan replika itu mirip seseorang di buku harian Sakura-san, leluhur gurunya sekaligus pengguna pernafasan Sakura yang pertama.

Tapi itu tidak terlalu penting. Melihat kondisinya, pantas saja Kotetsu tak rela menyerahkan kunci itu pada Muichirou.

"Kenapa kamu peduli dengan masalah orang lain?"

[Name] memiringkan kepalanya sedikit. "Karena ini menyangkut temanku?"

"Ya, meski Kotetsu bukan temanku. Aku membelanya karena kau memaksa seorang anak kecil"

"Benda ini tak akan berguna jika tidak digunakan. Harusnya kamu paham. Hashira perlu latihan agar jadi berguna"

"Benar. Tapi benda ini berharga untuk anak itu" [Name] maju dengan wajah datarnya.

"Kau juga pernah. Merasakan kehilangan hal berharga kan?"

Tatapan mata yang sama-sama datar namun tegas. Tangan Muichirou bergerak memutar kuncinya. [Name] mendesah lelah, bocah ini keras kepala sekali.

"Muichirou-san... Kamu──"


CTANG!

Sumpah. Andaikan Muichirou tidak menangkis serangan itu, [Name] mungkin terkena dampaknya. Ia terlalu meremehkan sebuah boneka.

[Name] berkedip sekali dan melompat mundur. Dahinya berkerut melihat boneka itu bergerak. Dengan enam tangan. Selayaknya manusia.

Gadis itu tertegun. Di pandangannya gerakan boneka itu masih bisa ia baca, meki agak ngeri kalo dia melawannya. Muichirou pun menghadapi boneka itu tanpa kesusahan. Namun juga tetap waspada.

"[Name]-san!"

Dari belakang, Tanjirou datang dengan Kotetsu. Moichi nggak pake basa-basi langsung lompat ke tangan [Name]. Dan menaiki kepala tuannya.

Pemuda itu tertuju pada si boneka. "Sugoi... Dia bisa mengimbangi hashira"

"Itu boneka yang di buat leluhurku. Yoriichi zeroshiki"

Mereka mengamati pertarungan Muichirou dengan boneka. Dan Tanjirou bertanya tentang enam tangannya.

"Boneka itu di model dari pendekar sungguhan. Jika tidak ada enam tangan, maka tidak bisa meniru gerakan pendekar tersebut" Penjelasan Kotetsu membuat [Name] mengerti... Dan otak gadis itu menyimpulkan sesuatu...

"Siapa pendekar itu?" Tanjirou mulai banyak bertanya.

"Maaf... Aku tidak tau rincinya. Itu cerita sejak zaman Sengoku"

Tanjirou terbelalak. "Sengoku?! Tiga abad yang lalu? Boneka itu tetap bertahan selama bertahun-tahun ya..."

Tanjirou benar. Meski fisiknya hampir hancur. Gerakannya masih bagus. Mata [Name] terus mengikuti, mempelajari, sampai dahinya berkeringat sendiri.

"Kotetsu, kau pemiliknya?" [Name] bertanya di saat mereka berdua sedang berbicara dengan gagak Muichirou.

"Eh... Benar, memangnya kenapa? [Name]-san... Mau memakainya untuk latihan juga?"

𝓓𝓸𝓷'𝓽  𝓕𝓸𝓻𝓰𝓮𝓽  𝓜𝓮  [ T. MUICHIRO ] {✓}Where stories live. Discover now