🌸7🌸

2.1K 275 44
                                    


Derapan langkah kaki menggema di tengah temaramnya hutan. Seekor iblis tanpa rambut alias botak berlari kencang tanpa peduli kemana ia pergi.

'Kuso-kuso-kuso! dia hanya anak kecil, kenapa aku lari!!'











Dari arah belakang, seorang gadis mengejar dengan pedang di tangan nya. Helaian kelam berterbangan serta mata biru terkunci pada target. Berlari sekuat mungkin. Melompat ke depan hingga dalam beberapa detik, ia berada tepat di belakang sang iblis.

Pedang yang terkikis memenggal kepala oni itu. Menyisakan bercak darah berjatuhan di atas tanah.

"TIDAKKKK PADAHAL PEDANG MU SUDAH RUSAK! SIAL-SIAL!!!"

Tak ada suara yang menjawab. Gadis kecil itu mengabaikannya. Memilih beranjak pergi dari tempat kejadian.








"Hah... pedangnya terkikis.." ──Harumi menunduk, memandangi pedang yang ia bawa.

Karena pedang ini merupakan bekas pemburu iblis yang telah tewas, jelas kualitas nya tidak sebagus pedang baru. Beruntung, Haruka dan Harumi bisa merawat pedang seperti yang diajarkan Masao. Alhasil, pedangnya masih bisa di gunakan.

Tapi yang berumur tetap berumur. Permukaannya sudah sangat kasar. Begitu rapuh.

"Semoga aku dapat pedang yang awet..." gumam si putri bungsu Sakamoto.

Harumi menikmati perjalanan nya. Tiga jam lagi matahari akan terbit, oni-oni di sekitar tidak terlalu banyak. Kalo ada pun, Harumi memilih kabur. Bukan hanya karena faktor malas, ia juga memperhatikan kondisi pedang yang bisa saja patah di tengah pertarungan.

Membuka bekal onigiri yang cuman tersisa satu. Harumi tersenyum tipis dan hendak melahap makanan itu.

"Eh? ada orang?"

Pergerakan Harumi terhenti. Menatap seseorang yang tengah bersandar di sebuah pohon. Rambut hitam super acak. Ada bekas luka di wajahnya.

Ketika Harumi masih memperhatikan. Ia menyadari ada oni yang sedang berlari untuk menerjang lelaki itu.

"AWAS!!"













SRAK!

Harumi maju dan memenggal kepala iblis yang sebentar lagi mencapai anak tersebut. Namun mata biru gelap itu melebar. Bertepatan dengan kepala iblis yang jatuh, setengah pedangnya juga ikut jatuh.

"Wah... patah" gumam Harumi berkedip-kedip menatapi pedang di tangannya. Ia juga baru sadar leher iblis tadi dilapisi kalung kayu.






"Oi"

Bahu Harumi naik sejenak ketika suara menyeramkan menyapanya. Segera berbalik dan mundur beberapa langkah. Bertemu dengan netra ungu gelap yang sepertinya... marah?

"Apa-apaan itu? aku tidak meminta bantuan mu!"

"Eh?"

Harumi hanya bisa diam mendengarkan ocehan laki-laki di depannya.

"Dengar ya gadis brengsek, aku bisa melawan oni itu sendiri. aku akan membunuh banyak iblis dan menjadi pilar, jangan mengambil bagian ku sialan!" ia menunjuk-nunjuk Harumi tepat di depan wajahnya.

"Tapi kamu nampak tidur pulas, takutnya oni itu──"

"Aku tidak tidur! calon hashira tidak pernah tidur bodoh!" bentaknya menyela ucapan Harumi

'... hashira? spesies apa itu?'

Mungkin Harumi yang memang pelupa, ia tak terlalu tau soal hashira yang di bicarakan. Otak nya langsung mendeskripsikan bahwa hashira merupakan sosok makhluk bertubuh besar, berbulu, dan bertaring. Tak lupa membawa pentungan khas orang batu.

𝓓𝓸𝓷'𝓽  𝓕𝓸𝓻𝓰𝓮𝓽  𝓜𝓮  [ T. MUICHIRO ] {✓}Where stories live. Discover now