40. Dependency 🌷

59.9K 8.1K 387
                                    

Happy Reading

~•~

Dua minggu yang akan datang, ulang tahun Aron--kakek Ray, akan tiba. Jadi keluarga Helison akan mengadakan sebuah pesta besar. Tidak hanya itu, mereka juga merayakan kesembuhan tuan muda di keluarga Helison yang dikabarkan memiliki penyakit mental sejak kecil.

Semua lingkaran keluarga kaya yang diundang sangat terkejut dan agak tidak percaya dengan kesembuhannya yang memang cukup mustahil. Sudah bertahun-tahun lamanya keluarga Helison berusaha menyembuhkan penyakit jiwanya yang sudah mereka sebut 'gila', mengapa ini sangat tiba-tiba? Apakah itu benar-benar sembuh total dan menjadi orang normal?

Antara percaya dan tidak, banyak keluarga yang mempercantik putri mereka untuk dibawa ke pesta nanti. Mereka tidak bisa menyia-nyiakan kesempatan untuk bergabung dan bekerjasama dengan Helison untuk mengembangkan perusahaan mereka. Meskipun mereka tahu dia sudah menikah, namun dikabarkan bahwa itu hanya perjodohan. Masih ada banyak cara untuk menyingkirkan gadis yang menjadi istri tuan muda itu.

Namun, semuanya tidak semudah yang mereka bayangkan. Mereka tidak tahu saja siapa yang membuat tuan muda itu sembuh.

Apa yang menjadi keyakinan keluarga Helison bahwa Ray sembuh karena terapi terakhir kali saat dokter Ray menyatakan bahwa dia merasa seperti berinteraksi dengan orang normal, baik dari tatapan, gerak-geriknya. Tidak ada yang salah dan tidak ada tanda-tanda trauma seperti saat pertama kali dia melakukan terapi.

Walaupun gembira, mereka menunggu laporan terapi kedua kali setelah kabar gembira itu. Hasilnya sama dan tidak ada yang salah. Dia benar-benar seperti orang normal. Hanya saja Ray masih tidak berbicara. Walau begitu, Rose sangat bahagia sehingga berniat mengumumkan kesembuhannya bersama ulang tahun suaminya.

Semua keluarga Helison gembira terkecuali tiga anggota keluarga Neila tentunya.

Persiapan pesta di kediaman Helison sangat sibuk. Tidak ada yang ingat bahwa Reane hari ini adalah hari di mana Reane akan perpisahan di sekolahnya. Pagi-pagi dia berdandan dengan cantik dengan pakaian dan make up yang dipersiapkan Emi.

Melihat dirinya sendiri di cermin, mulut Reane ternganga takjub. Dia sudah seperti ratu dengan dres putih dan mahkota di kepalanya. Sisi rambutnya di kepang ke belakang dan di selipkan jepit rambut kristal di setiap sudut kepangannya. Lalu bagian bawah rambutnya yang terjuntai keriting terlihat cantik.

Bukankan ini hanya perpisahan sekolah biasa? Mengapa dirinya seperti akan pergi ke pesta kerajaan di dunia fantasi! Apakah setiap perpisahan di sekolah harus berdandan secantik ini?

"Anda sangat cantik, Nyonya!" seru Emi diangguki persetujuan pembantu lain yang membantunya berdandan. Mata mereka berbinar tanpa bisa mengalihkan pandangan darinya.

Reane tersipu malu. Pipinya yang sudah merona semakin merona. Mengingat sesuatu, dia bertanya. "Di mana suamiku?"

"Saya akan memanggilnya!"

Reane mengangguk atas tawaran Emi. Ray tentu sudah tahu tentang ini. Dan tadi malam pria itu berkata bahwa dia akan ikut bersamanya. Ia langsung memikirkan bagaimana reaksi teman sekelasnya saat melihat Ray nanti. Ia menjadi tak sabar untuk menampar wajah orang-orang yang bergosip bahwa dia menikah dengan pria tua!

Memikirkan Sara yang koar-koar saat itu, Reane tak bisa menahan tawa. Namun, tawanya lenyap saat Emi datang dengan wajah cemas.

"Nyonya, Tuan Muda tidak ada di kamar!"

Reane terkejut dan langsung berlari ke kamar Ray. Para pelayan di belakangnya berteriak cemas karena dia mengenakan sepatu hak tinggi. Tapi ia tak peduli sampai tiba di kamarnya.

Dependency ✓ [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang