My Teacher || 11

4K 309 85
                                    

••••| HAPPY READING |••••

Sesuai perkataannya dengan Aleric tadi. Sore ini Alessia kembali kerumahnya.

Alessia menatap rumah bertingkat dua di depannya. Setelah membayar menggunakan uang yang tadi di berikan oleh Aleric. Alessia melangkahkan kakinya menuju rumah kakek dan neneknya.

Alessia memencet bel rumah. Tidak lama kemudian terdengar suara seseorang dari dalam rumah kemudian terdengar pintu rumah yang dibuka.

"Neng Alessia!" pekik mbok Sari terkejut melihat keberadaan Alessia.

Sangking terkejutnya, wanita tersebut memeluk Alessia dengan erat.

"Duh neng, neng Alessia kemana aja sih. Mbok Sari sampai panik waktu dengar neng Alessia kabur dari rumah," ucap mbok Sari yang sudah melepaskan pelukannya.

Alessia hanya diam saja. Dan tersenyum tipis menanggapi ucapan mbok Sari.

"Ayo neng, masuk," ajak mbok Sari sambil menarik tangan Alessia agar masuk kedalam rumah. Setelahnya wanita itu berjalan kearah lantai dua, dimana beberapa kamar ada di sana.

"Bu Gira! Bu!" Alessia dapat mendengar kalau mbok Sari terus berteriak sambil menaiki tangga. Alessia yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya. Dia pun duduk di sofa yang ada di ruang tamu.

"Ya Allah, Alessia!"

Alessia mendongak dan mendapati Gira yang sedang berlari kearahnya. Alessia yang melihat itu pun berdiri dari duduknya.

"Nek," panggil Alessia dengan mata berkaca-kaca.

"Ya Allah, nak. Kamu dari mana aja sih sayang?" tanya Gira sambil memeluk Alessia dengan erat.

"Alessia gak kemana-mana kok, nek. Alessia cuman ke tempat mama sama papa," jawab Alessia yang masih berada di dalam pelukan Gira.

Gira melepaskan pelukannya. Wanita itu menghapus air matanya yang tadi sempat keluar.

"Kenapa gak bilang sama nenek? Kan nenek bisa antar kamu kesana sayang," ucap Gira memegang pundak Alessia. "Enggak mesti kabur kayak gini," lanjutnya.

"Alessia kabur karena kesal sama kakek," jawab Alessia.

"Yah tapi gak harus kabur, sayang," balas Alessia sambil mengusap punggung Alessia.

"Ayo duduk," ajak Gira sambil menyuruh Alessia agar duduk.

"Kamu tau? Malam itu keluarga pria yang mau dijodohin sama kamu gak jadi datang, mereka bilang ada sedikit masalah dan juga mereka mau ngebatalin perjodohan ini," ucap Gira.

"Nenek serius?" tanya Alessia yang terlihat sangat senang. Gira menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Alhamdulillah!" Ujarnya sambil mengusap wajahnya menggunakan kedua tangannya.

"Seneng banget kayaknya," ucap Gira menggoda cucunya itu.

"Iya dong nek, itu berarti Alessia gak jadi nikah mudah," balas Alessia dengan senyum lebarnya. Gira yang melihat itu juga ikut tersenyum.

"Gimana keadaan kamu? Baik-baik aja kan?" tanya Gira sambil memperhatikan keadaan cucunya itu.

"Alessia baik kok, nek. Buktinya aja Alessia bisa pulang sekarang," jawab Alessia tersenyum.

"Syukurlah," ucap Gira kembali memeluk Alessia.

"Alessia?" Alessia dan Gira kompak menoleh kearah pintu dan mendapati sosok Axelio yang sedang menatap Alessia dengan datar.

"Lo kapan pulang?" tanya Axelio sambil berjalan mendekati mereka dan duduk di sofa depan Alessia dan Gira.

"Barusan," jawab Alessia tersenyum tipis.

My Teacher Where stories live. Discover now