EPISODE 12.5

64 5 0
                                    

⭐VOTE DAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA ⭐

Ryu Hong-ju masih menangisi Jae-yu yang terbaring sekarat di tanah hutan.

"Yoo Jae-yu, aku memerintahkanmu untuk bangun! Bangunlah agar kita bisa pulang," ujar Ryu Hong-ju tak bisa membendung tangisnya.

Jae-yu bisa melihat langit yang cerah saat terbaring di tanah. "Pulang. Sejak terlahir sebagai anjing liar, baru kali ini aku mendengar kata itu. Tapi sekarang... aku tak bisa pulang lagi."

"Jae-yu~ya, teganya kau... Teganya kau melakukan ini padaku!" Ryu Hong-ju terus menangisi Jae-yu yang kehilangan banyak darah.

"Kau menangis?" celetuk Lee Yeon 1938 yang menyaksikan momen menyedihkan di depan sana sambil berjongkok di sebelah pohon.

Ryu Hong-ju yang berlutut di sebelah Jae-yu menangis tersedu-sedu sampai air matanya menetes.

"Kau menangis tersedu-sedu," ujar Lee Yeon 1938 menopang dagunya dengan telapak tangan. "Lama tak jumpa. Sepertinya dia sekarat."

"Enyahlah," ucap Ryu Hong-ju dingin.

Lee Yeon 1938 berdiri lalu berjalan menghampiri mereka berdua. "Tadinya aku ingin memberimu barang bagus, tapi kalau kau tak mau, baiklah. Aku mendapat ini karena menang taruhan dengan Anak Dedalu," jelasnya.

Ryu Hong-ju melihat botol berisi sesuatu di dalamnya. "Anak Dedalu? Tidak mungkin."

"Bunga pisali," ucap Lee Yeon 1938

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bunga pisali," ucap Lee Yeon 1938.

BUNGA PISALI: BUNGA DARI KISAH 'YEON DAN BOCAH DEDALU' YANG DAPAT MENJADIKAN DARAH SESEORANG MENGALIR LAGI

Tangan Ryu Hong-ju terulur meraih botol itu. Lee Yeon 1938 menggenggam tangan Ryu Hong-ju yang memegang botol bunga pisali untuk menyelamatkan Jae-yu.

 Lee Yeon 1938 menggenggam tangan Ryu Hong-ju yang memegang botol bunga pisali untuk menyelamatkan Jae-yu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

SATU JAM SEBELUM KEPULANGAN

»»——⍟——««

Kursi meja di aula Bando Hotel sudah terisi oleh mereka yang menjadi tamu undangan acara pernikahan.

"Hadirin, silakan duduk," ucap pria dengan setelan jas hitam di atas panggung aula.

Tale of The Nine Tailed 1938Where stories live. Discover now