EPISODE 12.1

47 5 0
                                    

⭐VOTE DAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA⭐

MANCHURIA

Lee Yeon 1938 dengan rambut panjang sedang berbaring santai di sofa. Koo Shin-ju 1938 berlari menemui tuannya itu, menyibak tirai benang merah. Di sekitar sofa tempat Lee Yeon 1938 berbaring terdapat beberapa lilin menyala dan lentera.

"Lee Yeon-nim!" seru Koo Shin-ju 1938. "Ada surat dari Gyeongseong."

"Siapa pengirimnya? Bacakan," ucap Lee Yeon 1938 tak bertenaga.

"Baik." Koo Shin-ju membuka surat itu lalu membacanya. "'Bunga berguguran. Artinya sebentar lagi aku harus pulang. Setibanya di era ini, aku mengalami banyak masalah'," ucapnya membaca pesan itu.

Lee Yeon dari masa depan menulis surat itu di gazebo tertutup Myoyeongak yang nyaman di hari yang cerah.

'Setibanya di era ini, aku mengalami banyak masalah, adalah hal yang ingin kutulis. Kalau diingat-ingat, masa laluku di era ini bak mimpi buruk. Kau hanyalah seorang pecandu opium di tahun 1938, sementara aku punya berbagai hal di eraku. Kartu platinum, kursi pijat termutakhir, dan alat pembersih wajah frekuensi tinggi. Esens pencegah penuaan dini. Aku bahkan punya home theater di rumahku.'

Lee Yeon menarik sudut bibirnya tersenyum tatkala memamerkan kehidupannya di masa depan lewat surat pada Lee Yeon 1938.

Lee Yeon menarik sudut bibirnya tersenyum tatkala memamerkan kehidupannya di masa depan lewat surat pada Lee Yeon 1938

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di Manchuria, Lee Yeon 1938 bangun dari berbaringnya tatkala Koo Shin-ju membacakan pesan itu untuknya.

"Apa yang dia bicarakan?" tanya Lee Yeon 1938.

"Entahlah," balas Koo Shin-ju lalu lanjut membacakan pesan.

'Kau pasti tak tahu itu apa, tapi intinya aku punya segalanya. Karena aku sedang pamer saja.' —pesan dari Lee Yeon.

"Orang ini sinting, ya?" Lee Yeon 1938 tidak tahu itu dirinya dari masa depan.

"Dia juga Lee Yeon-nim," jelas Koo Shin-ju 1938.

"Aish." Lee Yeon 1938 memalingkan wajahnya lalu mendengarkan pesan itu lagi.

'Dunia akan berubah pesat. Gyeongseong akan jadi kompleks apartemen, dan para dewa akan kehilangan hunian. Manusia akan mulai melupakan legenda. Kita akan sesekali tampil di serial televisi. Jadi jangan menyesal saat waktunya tiba, dan pulanglah. Era ini masih butuh Gumiho, Dewa Gunung mereka. Pulang dan hiduplah bersama Rang. Sisa waktu Rang tak banyak. Jadi tolong gantikan aku menjaga anak itu.' —pesan Lee Yeon.

"Tak usah dilanjutkan," ucap Lee Yeon 1938. Lalu membaringkan dirinya lagi ke sofa. "Beraninya dia menceramahiku."

"Tunggu." Koo Shin-ju 1938 mendekatkan surat itu ke Lee Yeon 1938. "Kurasa kau harus melihat ini."

"Astaga." Lee Yeon 1938 merebut surat itu lalu membaca tulisan dengan tinta merah di lembar surat.

"NB. Omong-omong, ada yang lupa kusampaikan. Wanita itu ada di rumah," ucap Lee Yeon 1938 membaca surat itu.

Tale of The Nine Tailed 1938Where stories live. Discover now