DYNAMITE

144 22 15
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


LEVI MELLIO

Aku menanggalkan julukan Pangeran dan melepaskan nama Amiros saat Ayah mengusir dan membuangku. Mellio adalah nama yang disematkan ayahku untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Levi telah dibuang ke Mellius.

Aku ingat saat pertama kali menginjak Mellius. Aku diantar oleh seorang prajurit dan beberapa orang dayang. Genio dan ibunya termasuk dalam rombongan itu. Setiap kali duduk di pinggir pantai, aku merasa angin laut dan ombak pun sepertinya membenciku. Mereka menerpa kulitku dengan kasar dan menghantam kakiku yang tanpa alas kaki.

Setiap hari, aku ingin menangis, terutama saat menyantap makanan yang alakadarnya. Malam terlalu dingin untuk tubuh kecilku kala itu. Tak ada selimut tebal dan ranjang yang empuk. Aku selalu mengirim surat kepada Ibu, entah berapa minggu surat itu akan sampai. Aku hanya menunggu balasan meski akhirnya tak dapat apapun.

Orang-orang Mellius sangat baik. Mereka menganggapku keluarga dan aku pun belajar banyak hal. Aku bukan anak Raja lagi. Aku hanyalah seorang anak laki-laki tidak berdaya yang tidak punya apapun. Aku hanya dapat bertahan hidup jika aku tidak menyerah.

Aku telah lama merencanakan balas dendam. Aku memang tokoh plin-plan yang mungkin diduga sebagai penjahat. Aku mengajak Genio dalam tim. Malam itu, kami juga menemukan Aurum dan membuatnya terlibat dalam rencana balas dendam. Kami pun mengumpulkan informasi tentang para veteran selama bertahun-tahun. Sialnya Veloz menjadi orang pertama yang kami bunuh karena sehari sebelumnya ia datang ke istana untuk bertemu Lucas.

Tak kusangka, kisah sederhanaku itu telah sampai di sini.

....

Reich, aku, dan Vion adalah sasaran utama Lucas, yang lainnya hanyalah bonus. Ia ingin membunuh Reich sebagai satu-satunya orang yang menjadi penghalang kekuasaannya. Ia membenciku karena akulah pelaku yang membunuh veteran dan menyerang Markas Besar Selatan, sehingga akulah dalang dari semua kekacauan ini. Ia harus membunuh Vion karena sama dengan yang Genio pikirkan, Vion selalu menjadi variabel tidak terduga yang dapat merusak rencananya kapanpun.

Kemarin, kami pergi ke ibukota untuk minum bersama sambil mencari informasi. Tujuh pria muda yang diincar oleh pemerintahan berani berkeliling ibukota hanya dengan berlindung di balik jubah. Yang kutahu, Jay dan Vion bukan peminum yang baik. Sementara aku dan Reich adalah jagoan.

Aku beranjak sebentar untuk mencari udara segar sambil memandang langit. Perjalanan ke Mellius cukup panjang sehingga kupikir lebih baik kami bermalam di ibukota.

Sebuah kertas berukuran sedang jatuh di kakiku. Sepertinya angin menerbangkannya. Aku memungutnya.

Poster, lagi-lagi itu poster tentang kami.

REICH DAN PARA PEMBELOT MENYERAH

"Coba lihat ini, kita sudah tidak dianggap," kataku membuat Vion yang sudah terkulai bangkit lagi. "Mereka membuat berita aneh lagi."

Behind The Story of King's Diary (Brothership)Where stories live. Discover now