Extra Part 3: The end of the fairy tale

444 20 7
                                    


HAPPY READING!💌


"Semuanya selesai disana. Uncle dinyatakan tidak bernyawa. Dan kami tidak pernah tahu kemana apa yang terjadi selanjutnya." Tangan yang sedikit gemetar itu menutup album foto yang dibukanya sembari bercerita.

Sedangkan anak laki-laki manis yang duduk dihadapannya masih memperhatikan dengan baik. Imajinasinya sedang berjalan ketika sang Papa bercerita. Ia membayangkan bagaimana setiap detail kejadian itu benar-benar terjadi.

"Tidak heran fotonya kembali ada di album. Papa dan yang lain merasa bersalah, dan cuma dengan cara ini kami mengenangnya," ujar si pria sebagai akhir ceritanya. Bermenit-menit mereka berdua habiskan di kamar si pria. Tepat ketika anak laki-laki itu masuk melihat dia tengah sibuk sendiri.

Mata anak itu dialihkan ke sang Papa dan album itu berulang kali. Entah dia bisa mencerna cerita yang di dengar atau tidak.

"Seharusnya Aunt tidak melakukan itu, Papa. Itu tidak baik. Kenapa dia melakukan itu pada Uncle yang adalah adiknya sendiri. Iya, kan, Papa?" Tanya anak laki-laki itu.

Si pria mengangguk dan mengusap kepala sang anak. Sebenarnya ini bukan waktu yang tepat untuk menceritakan hal seperti ini. Tapi nasi sudah jadi bubur. Lagipula jika disembunyikan terus menerus, cepat atau lambat dia akan tahu.

"Your Aunt needs to get it all," jawabnya.

Mengenang masa lalu yang tidak indah itu menyakitkan. Banyak hal yang tidak mereka duga terjadi. Memberikan serangan bertubi-tubi yang seakan-akan ingin merobek jiwa-jiwa mereka yang menjadi lemah.

Tetapi, tidak berdamai dengan masa itu jauh lebih menyakitkan. Hidup dengan bayang-bayang kejadian yang menyedihkan. Hidup dibawah tekanan masa lalu dimana mereka sebenarnya bisa hidup bahagia. Itu akan jauh lebih sulit lagi.

Jadi, ia lebih memilih berdamai dengan apapun yang terjadi dengan dirinya di waktu yang lalu. Memaafkan keadaan yang benar-benar kacau. Dan hidup bahagia dengan putra semata wayangnya.

Lee Jie Na.

Dia akan jadi dunianya kali ini. Di mana seluruh rasa kasih dan perhatiannya akan tertuju. Tidak ada rasa menyesal sama sekali dalam hatinya ketika dia datang.

Tidak akan ada rasa menyesal dalam hidup putranya ketika ia masih ada di sini.

Di kehidupan kali ini, tidak akan ada lagi dan tidak akan terulang. Tidak akan.

"Kamu sayang Papa?" tanyanya tiba-tiba membuat putranya membulatkan mata indah yang seperti bulan sabit.

Dia mengangguk, "tentu saja. Apa alasanku untuk tidak sayang Papa?"

Si pria mengedikkan bahu dan merentangkan tangan. Meminta sang putra untuk datang ke pelukannya. Memberikannya energi hangat yang jarang ia rasakan.

Segera anak laki-laki itu berhambur ke pelukan sang Papa. Hanya ia yang dimiliki Papanya. Tidak ada orang yang bisa dipercayainya seperti dia percaya pada Papanya sendiri. 

Sekalipun banyak yang bilang kalau Papa bukan orang yang begitu baik. Tetapi dia berusaha untuk jadi Papa yang benar-benar baik. Kejadian Papanya di masa lalu bukan masalah besar untuknya. Itu semua sudah lama sekali. Berdebu...seperti foto-foto yang ia lihat di album itu.

Orang yang ia lihat sekarang adalah seseorang yang berusaha memperbaiki kehidupannya yang sebelumnya hampir hancur. Mencurigainya hanya akan membuat semua jadi lebih berantakan dan mengganggu pikiran sang Papa.

Ia disini untuk membuat Papanya bahagia.

Lee Jaemin. Papanya akan selalu bahagia bersamanya.

Ia berjanji.




The End


THANK YOUU💐💌



Little Boy♪Where stories live. Discover now